GEMAKAN GERAKAN NDULANG DEWIS: SEBAGAI PEMANFAATAN POTENSI DESA UNTUK DIJADIKAN IKON DESA WISATA WONOLOPO KECAMATAN MIJEN

Iis Istiqomah(1*), Arif Wibowo(2), Riska Cipta Sari(3), Andre Raziq Muhammad(4), Siswi Sekar Sari(5), Wikanastri Hersoelistyorini(6)


(1) 
(2) 
(3) 
(4) 
(5) 
(6) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Wonolopo merupakan desa yang memiliki potensi besar yang masih perlu dikembangkan. Daerah ini merupakan daerah penghasil duren, salak, dan singkong. Mayoritas masyarakat di Wonolopo menjual potensi hasil buminya dalam keadaan segar. Hal ini mengakibatkan potensi sumber daya alam di Wonolopo belum memberikan kontribusi yang maksimal terhadap kesejahteraan masyarakat. Tujuan pengabdian yaitu: meningkatkan nilai jual dan nilai guna dari potensi sumber daya lokal desa Wonolopo, menghasilkan produk olahan pangan berbasis pangan lokal yang dapat dijadikan oleh-oleh khas DEWIS (Desa Wisata), dan membentuk kelompok wirausaha ibu rumah tangga dalam bidang usaha boga pengolahan NDULANG (duren, salak, dan singkong). Metode yang dilakukan untuk pemecahkan permasalahan yaitu menggunakan strategi pelatihan keterampilan usaha di bidang pengolahan pangan dengan metode pendekatan participatory learning yang menekankan prinsip learning by doing melalui penyuluhan, pembinaan, demonstrasi, dan simulasi. Hasil dari kegiatan ini yaitu adanya perubahan mindset masyarakat untuk sadar mengolah potensi local desa untuk dijadikan produk bernilai jual di lingkungan RW. 01 desa Wonolopo Kecamatan Mijen Kota Semarang, produk hasil PHBD berupa aneka getuk singkong, tepung mocaf, dodol salak, kopi biji salak, brownies substitusi tepung mocaf, nugget sayur substitusi tepung mocaf dan pie duren, dan terbentuk sentra produksi tepung mocaf (modificated cassava flour) di desa Wonolopo karena melimpahnya bahan baku singkong. Tepung mocaf yang dihasilkan mudah diolah menjadi produk turunan seperti: kue-kue basah (brownis) dan kering (stik) dan lain-lain. Untuk menunjang perkembangannya sentra tepung mocaf telah terbentuk kelompok usaha bersama (KUBE) lengkap dengan struktur organisasinya.

Kata kunci : duren, participatory learning, salak, singkong, dan Wonolopo.

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract view : 740 times
PDF - 142 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


UNIMUS | Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang

email:[email protected]  http://unimus.ac.id