Solusi Konflik Kolaborasi Inti-Plasma dengan Pendekatan Sistem pada Kelembagaan Perkebunan Kelapa Sawit

Sutrisno Badri(1*)


(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah: menganalisis keterkaitan antar elemen-elemen dalam sistim agroindustri
kelapa sawit dan menformulasikan solusi konflik antara inti-plasma dengan pendekatan sistem untuk
memberikan jaminan keberhasilan dan keberlanjutan pengelolaan usaha. Obyek penelitian dilakukan di Kawasan
Lintas Timur dalam wilayah Kabupaten OKI (Ogan Komering Hilir) Sumatera Selatan, obyek penelitian
difokuskan pada kelembagaan inti-plasma perkebunan kelapa sawit dan pabrk pengolahan kelapa sawit.
Identifikasi masalah ditemukan 4 permasalah utama yakni: (1).Perusahaan inti lebih mendahulukan
mengolah TBS (Tandan Buah Segar) yang dihasilkan kebun milik perusahaan ini, dalam kondisi seperti ini
petani plasma dirugikan karena TBS-nya terpaksa menginap di kebun yang pada akhirnya menurunkan kualitas
TBS yang berimplikasi terhadap harga TBS menjadi rendah.(2). Perusahaan inti pada saat membeli TBS dari
petani plasma tidak melakukan pembayaran secara tunai (non cash and carry), akan tetapi pembayaran
dilakukan satu bulan kemudian karena menunggu penetapan harga dari pemerintah. (3).Rendemen TBS (bahan
baku CPO) yang berasal dari petani plasma pada prakteknya belum transparan dilakukan oleh perusahaan inti,
akibatnya petani hanya menerima laporan jumlah produksi CPO (crude palm oil), keadaan demikian ini terjadi
karena sampai saat ini KUD belum melakukan pengawasan terhadap penelolaan rendemen. (4). Ketidak setaraan
pengetahuan dan informasi pasar antara perusahaan inti dengan petani plasma, sering terjadi pada saat pembelian
TBS, perusahaan inti membeli TBS dari petani plasma dengan harga lokal (rupiah), sedangkan peruasahaan inti
menjual CPO dengan harga $ (US Dollar), hal ini terjadi karena perusahaan inti mempunyai akses pasar ekspor,
sedangkan petani tidak pernah mengetahui harga CPO di pasar luar negeri, terjadilah disparasi harga, kondisi ini
merugikan pihak petani plasma.
Solusi pemecahan masalah yang diusulkan adalah dengan pendekatan sistem terhadap kelembagaan
pengelolaan perkebunan dan industri pengolahan TBS (PPKS) untuk mendapatkan maximize mutual benefit
(saling menguntungkan maksimal) antara perusahaan inti dengan petani plasma.

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract view : 606 times
PDF - 428 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


UNIMUS | Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang

email:[email protected]  http://unimus.ac.id