PENGARUH LYSOL TERHADAP PERTUMBUHAN Mycobacterium tuberculosis PADA SPUTUM BTA POSITIF SISA BAHAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM BP 4 SEMARANG

Ratih Horibi(1*), Zoki Abadi Harahap(2)


(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Abstrak

Penyakit tuberculosis (TBC) disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis atau Basil Tahan Asam (BTA). Kuman ini mudah menular dan penyakit yang ditimbulkannya dapat menyebabkan Kematian. Sputum dengan BTA positif adalah sangat in/ected dan harus ditangani dengan benar, agar infeksi tidak

semakin menyebar Pemeriksaan sputum penderita tuberculosis. di Balai Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Paru (BP 4) Semarang dilakukan dengan metoda sputum sewaktu, sputum pagi dan sputum sewaktu (SPS). Sputum

sisa pemeril<saan BTA, biasanya dikumpullan pada suatu tempal dan ditambahkan Lysol dengan takaran yang ada aturan baku, untuk dibuang di septic tank dan dilaksanakan oleh tenaga non kesehatan. Dengan

demikian perlu diteliti, apakah desinfeksi dengan Lysol tersebut sudah mampu membunuh BTA, sehingga penyebaran penyakit yang diakibatkan dapat dihindari.

 

Tujuan penelitian, adalah mengelahui daya bunuh Lysol (konsentrasi I0%, 15%, dan 20%o) dengan kontak waktu 5, l0 dan 15 menit lerhadap BTA l+, 2+ dan 3+. Penelitian dilakukan dengan memberi perlakuan desinfeksi terhadap sputum BTA positif/ dengan Lysol konsentrasi l0 %, l5 o/o dan 20%  selama

Kontak waktu 5, l0 dan 15 menit. Selanjutnya sputum dikultur pada media Ogawa, diinkubasi pada suhu

3/C selama 6 hari Seminggu,untuk diamati pertumbuhan koloninya.sampel sebanyak iX3 Xg:8l dan 9 sebagai control. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikroskopis BP 4 Semarang. Analisa data disajikan dalam bentuk diskriptif dan diolah dengan uji ANOVA Untuk menguji normalitas digunakan uji Kolmogorov

Smirnov Test dengan tingkat kepercayaan. 95% na Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada pengaruh hambatan pertumbuhan BTA pada perlakuan desinfel<si dengan Lysol konsentrasi l0%, 15 % dan 20 % pada kontak waktu 5, l0 dan l5 menit, pada BTA l+ dengan nilai P 0,228; pada BTA 2+ dengan nilai P 0,244 dan pada BTA 3 + dengan nilai P 0,667

Kesimpulannya adalah bahwa konsentrasi perlakuan desinfelui dengan Lysol l0%q l5%dan 20% pada kontak waktu 5, l0 dan I 5 menit tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan BTA (perlakton desinfel<si tidak dapat membunuh BTA)

Kata Kunci : Micobacterium tuberculosis, Lysol, Sputum


Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract view : 4198 times
PDF - 1764 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.