Analisis Asuhan Keperawatan pada Klien Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi melalui Terapi Berkebun dengan Polybag

Tri Sumarsih(1*), Heny Lusmiati(2), Uni Sangadah(3)


(1) Universitas Muhammadiyah Gombong
(2) Universitas Muhammadiyah Gombong
(3) Universitas Muhammadiyah Gombong
(*) Corresponding Author

Abstract


Gangguan jiwa merupakan sindrom klinis atau mental atau pola perilaku yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan adanya distres, kecacatan atau disertai dengan peningkatan risiko yang signifikan seperti kehilangan kebebasan, kecacatan, yang dapat mengakibatkan penyakit atau bahkan kehilangan nyawa. Masalah gangguan jiwa utama yang sering terjadi di dunia dan Indonesia adalah gangguan persepsi sensori: halusinasi. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk mengontrol halusinasi yaitu dengan penerapan terapi generalis dan terapi inovasi berkebun. Tujuan studi kasus ini untuk menganalisis asuhan keperawatan pada klien gangguan persepsi sensori: halusinasi melalui terapi berkebun dengan polybag di Rumah Singgah Dosaraso Kebumen. Metode dari penelitian ini yaitu dengan pendekatan studi kasus berupa asuhan keperawatan terhadap 5 klien halusinasi di Rumah Singgah Dosaraso Kebumen dengan kriteria berusia 20-40 tahun, kooperatif, dapat berkomunikasi dengan baik, tidak dalam kondisi gaduh gelisah selama 6x pertemuan. Pemberian terapi generalis dilakukan selama10 menit setiap pasien, sedangkan terapi berkebun selam 30 menit. Instrumen yang digunakan yaitu format asuhan keperawatan jiwa, lembar tanda dan gejala halusinasi, lembar observasi kemampuan pasien, Standar Operasional Prosedur (SOP)terapi generalis dan terapi berkebun, lembar jadwal kegiatan, nursing kit, dan media untuk berkebun meliputi polybag, tanaman cabai, tanah, sekam kering dan pupuk kompos. Analisa data dalam studi kasus ini dilakukan dengan mengumpulkan hasil yang diolah melalui proses pemberian asuhan keperawatan dari pengkajian sampai evaluasi. Intervensi dan implementasi yang dilakukan yaitu dengan penerapan terapi generalis dan inovasi terapi berkebun. Terbukti untuk terapi generalis dan inovasi berkebun melalui polybag dapat menurunkan tanda dan gejala halusinasi, serta meningkatkan kemampuan pasien dalam mengontrol halusinasi.


Keywords


gangguan jiwa; halusinasi; terapi generalis; terapi berkebun

Full Text:

Untitled PDF

References


Putri. (2013). Perancangan Taman Terapi Hidrokultura Bagi Penderita Gangguan Jiwa Pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali. In jurnal Kesehatan Udayana.

Astriyana & Arnika. (2019). Penerapan Terapi Okupasi: Berkebun untuk Meningkatkan Harga Diri pada Pasien Harga Diri Rendah di Wilayah Puskesmas Sruweng. 630-636.

WHO. (2018). Skizophrenia. http://www.who.int/newsroom/fact-sheets detail/schizophrenia World Health Organization. (2018).

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik. Dewan Pengurus PPNI.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik. Dewan Pengurus PPNI..

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan IndikatorDiagnostik. Dewan Pengurus PPNI.

Videbeck, S. L., (2015). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Riskesdas. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018 Kementrian Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. http://www.kemkes.go.id/resour ce/download/infoterkini/hasilriskesdas-2018.pdf

Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen. (2018). Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen: Dinkes Kabupaten Kebumen

Keliat, B. A., Akemat, Helena, C., &Nurhaeni, H. Keperawatan kesehatan jiwakomunitas: CMHN (basic course). Jakarta: EGC; 2012.

Yosep, I., &Sutini, T. Buku Ajar Keperawatan Jiwa dan Advance Mental Health Nursing. Bandung: Refika Aditama, 2015.

Yusuf, A. H., Fitriyasari, R., &Nihayati, H. E. (2016). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.

Stuart. (2009). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta: ECG.

Efendi et al, (2015). Pengaruh Pemberian Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Terhadap Perubahan Perilaku Klien Isolasi Sosial. Ners Jurnal Keperawatan Volume 8, No 2, Desember 2012: 105-114.

Damayanti, J. Dan U. (2014). Efektivitas Terapi Musik Klasik Terhadap Penurunan Tingkat Halusinasi pada Pasien Halusinasi Dengar di RSJ Tampan Provinsi Riau. Universitas Riau.

Katona, C. C. (2012). At a Glance PSIKIATRI Edisi 4. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Wakhid, A., Hamid, A. Y. S., Keperawatan, F. L., Indonesia, U., Keperawatan, F. I., & Indonesia, U (2016). Pendekatan Model Hubungan Interpersonal Peplau. 1(1), 3448.

Ponto, D., Bidjuni, H., &Karundeng, M. (2015).Pengaruh Penerapan Terapi Okupasi Terhadap Penurunan Stress pada Lansia di Panti Werdha Damai Ranomuut Manado. Jurnal Keperawatan UNSRAT, 3(2), 112781.

Fitri, N. Y. (2019). Pengaruh Terapi Okupasi terhadap Gejala Halusinasi Pendengaran pada Pasien Halusinasi Pendengaran Rawat Inap di Yayasan.

Aulia Rahma Kemiling Bandar Lampung. Jurnal Kesehatan Panca Bhakti Lampung, 7(1), 33. https://doi.org/10.47218/jkpbl.v 7i.58.

ForbinMone. (2017). Group Activity Therapy Perceptual Stimulation to Improve the Patient’s Ability to Control Hallusinations. Journal of medicine.


Article Metrics

Abstract view : 967 times
Untitled - 0 times PDF - 330 times

DOI: https://doi.org/10.26714/jkj.10.4.2022.857-864

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats

PPNI Univ. Muhammadiyah Semarang

Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang Gedung NRC University of Muhammadiyah Semarang

Phone: 02476740287
Fax: 02476740287
Email: [email protected]

 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.