Hubungan Sedentary Lifestyle dan Tingkat Stres terhadap Kejadian Obesitas pada Remaja
(1) Universitas Sari Mulia
(2) Universitas Sari Mulia
(3) Universitas Sari Mulia
(4) Universitas Sari Mulia
(*) Corresponding Author
Abstract
Obesitas merupakan masalah kesehatan global yang memerlukan penangan segara. Obesitas dapat terjadi karena ketidakseimbangan antara jumlah energi yang dikonsumsi terlalu banyak daripada jumlah energi yang dikeluarkan. Obesitas dapat dialami oleh siapa saja salah satunya yaitu remaja dan jika tidak ditangani akan berisiko untuk menjadi obesitas pada saat dewasa. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan obesitas yaitu pola aktivitas fisik sepertii sedentary lifestyle dan psikologi seperti tingkat stress. Tujuan untuk mengetahui hubungan antara sedentary lifestyle dan tingkat stress terhadap kejadian obesitas pada remaja. Penelitian kuantitatif dengan desain survey analitik dan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 216. Alat pengumpulan data penelitian ini berupa kuesioner dan lembar observasi. Kuesioner Adolescent Sedentary Activity Questionnaire (ASAQ) untuk mengukur sedentary lifestyle. Kuesioner variabel Tingkat stress menggunakan Perceived Stress Scale (PSS-10). Data hasil isian kuesioner kemudian dianalisa dengan uji chi square. Sedentary lifestyle rendah sebanyak 145 orang (67,1%), tingkat stress sedang sebanyak 175 orang (81%), status gizi tidak obesitas sebanyak 194 orang (89,8%). Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan sedentary lifestyle terhadap kejadian obesitas pada remaja dengan p-value sebesar 0,000 (<0,05). Terdapat hubungan tingkat stress terhadap kejadian obesitas pada remaja dengan p-value sebesar 0,000 (<0,05). Obesitas pada remaja dapat dicegah dengan mengurangi sedentary lifestyle seperti beraktivitas fisik aktif, dan menjaga kesehatan jiwa dengan mencegah atau mengatasi stres.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agustiani, M. D., Hakim, R. I., Sunartono, S., & Hadijono, S. (2022). Stress Remaja Putri dalam Menghadapi Menstruasi. Jurnal Keperawatan Mandira Cendikia, 1(1), 143–149.
Amrynia, S. U., & Prameswari, G. N. (2022). Hubungan Pola Makan, Sedentary Lifestyle, dan Durasi Tidur dengan Kejadian Gizi Lebih Pada Remaja (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Demak). Indonesian Journal of Public Health and Nutrition, 2(1), 112–121. https://doi.org/10.15294/ijphn.v2i1.52044
Bodai, B. I., Nakata, T. E., Wong, W. T., Clark, D. R., Lawenda, S., Tsou, C., Liu, R., Shiue, L., Cooper, N., Rehbein, M., Ha, B. P., Mckeirnan, A., Misquitta, R., Vij, P., Klonecke, A., Mejia, C. S., Dionysian, E., Hashmi, S., Greger, M., … Campbell, T. M. (2018). Lifestyle Medicine: A Brief Review of Its Dramatic Impact on Health and Survival. The Permanente Journal, 22, 17–25. https://doi.org/10.7812/TPP/17-025
BPS Kota Banjarmasin. (2022). Kota Banjarmasin Dalam Angka 2022. Badan Pusat Statistik Kota Banjarmasin.
Budiarto, S. A., Setianingsih, H., & Mutiadesi, W. P. (2021). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Masyarakat dengan Upaya Pencegahan Covid-19 di Mataram STEFANNY. Hang Tuah Medical Journal, 54–76.
Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin. (2023). Sepuluh Penyakit Terbanyak di Kota Banjarmasin Tahun 2022. Satudata.Banjarmasinkota.Go.Id. https://satudata.banjarmasinkota.go.id/data-statistik/a8b60c68-9be5-4abd-9e3f-5436be690acb
Egger, G., & Dixon, J. (2014). Beyond obesity and lifestyle: a review of 21st century chronic disease determinants. BioMed Research International, 2014, 731685. https://doi.org/10.1155/2014/731685
Kemenkes RI. (2020). Petunjuk Teknis Penatalaksanaan Tuberkulosis Resisten Obat di Indonesia.
Kesehatan, K. (2021). FactSheet_Obesitas_Kit_Informasi_Obesitas.pdf. In Epidemi Obesitas (pp. 1–8). chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://www.researchgate.net/profile/Lia-Karo/publication/357366457_Peran_Kementerian_Kesehatan_dalam_Menangani_Masalah_Obesitas_pada_Masa_Pandemi_COVID-19/links/61ca99f2da5d105e5500eaaf/Peran-Kementeria
Lambrinou, E., Hansen, T. B., & Beulens, J. W. J. (2019). Lifestyle factors, self-management and patient empowerment in diabetes care. European Journal of Preventive Cardiology, 26(2_suppl), 55–63. https://doi.org/10.1177/2047487319885455
Luther, M., Haskas, Y., & Kadrianti, E. (2022). Hubungan Self Care Dengan Quality Of Life Penderita Diabetes Melitus TIPE II. JIMPK : Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan, 2(3), 401–407.
Maidartati, Hayati, S., Anggraeni, D. E., Irawan, E., Damayanti, A., & Silviani, D. A. R. (2022). Gambaran Sedentary Lifestyle Pada Remaja Di SMA Kota Bandung. Jurnal Keperawatan BSI, 10(2), 250–265.
Purwanti, S., & Shoufiah, R. (2017). Kebiasaan Sarapan Pagi Mempengaruhi Status Gizi Remaja. Seminar Nasional & Call For Papers Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim, 09, 81–87.
Putri, S. R., & A, D. I. (2015). Obesitas sebagai Faktor Resiko Peningkatan Kadar Trigliserida. Jurnal Majority, 4(9), 78–82.
Santoso, R. D., & Wahjuni, E. S. (2022). Survei Status Gizi Siswa Kelas II SD Negeri Se-Kecamatan Labang. Jurnal Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan, 10(1), 191–197. http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive
Saputra, I., Esfandiari, F., Marhayuni, E., & Nur, M. (2020). Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Hb-A1c pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 9(2).
Article Metrics
Abstract view : 50 timesPDF - 7 times
DOI: https://doi.org/10.26714/jkj.12.4.2024.909-920
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
PPNI Univ. Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang Gedung NRC University of Muhammadiyah Semarang
Phone: 02476740287
Fax: 02476740287
Email: [email protected]
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.