Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Stunting pada Balita

Carolina I. S. Suling(1*), Malisa Ariani(2), Umi Hanik Fetriyah(3)


(1) Universitas Sari Mulia
(2) Universitas Sari Mulia
(3) Universitas Sari Mulia
(*) Corresponding Author

Abstract


Permasalahan yang kerap melanda Indonesia ialah mengenai isu pemenuhan gizi dan kejadian stunting. Permasalahan stunting berdampak pada kualitas sumber daya manusia yang menyebabkan kegagalan dalam pertumbuhan anak, mengalami hambatan dalam perkembangan kognitif dan motorik, tinggi badan yang rendah, turunnya kapasitas intelektual pada usia dewasa dan munculnya berbagai penyakit. Pola pemberian makanan merupakan faktor penentu salah satu penyebab kejadian stunting. Pola makan pada anak sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Mengetahui hubungan pola makan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Anjir Pulang Pisau wilayah kerja Puskesmas Pulang Pisau. Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel berjumlah 31 balita di Desa Anjir wilayah kerja UPT Puskesmas Pulang Pisau pada bulan Agustus 2024. Pengambilan data menggunakan lembar observasi dan kuesioner. Kuesioner Child Feeding Questionnaire (CFQ). Telah dinyatakan valid dengan nilai rhitung (0,736 – 0,986) dan nilai reliabilitas jenis makanan 0,902 > 0,6, jumlah makanan 0,769 > 0,6 dan jadwal makanan 0,911 > 0,6. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Pola makan balita secara tepat sebanyak 25 orang (80,6%). Kejadian stunting pada balita di Desa Anjir sebanyak 16 orang (51,6%). Hubungan pola makan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Anjir Pulang Pisau wilayah kerja Puskesmas Pulang Pisau dengan nilai p-value (0,018 < 0,05). Ada hubungan pola makan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Anjir Pulang Pisau wilayah kerja Puskesmas Pulang Pisau.


Keywords


balita; pola makan; puskesmas; stunting

Full Text:

PDF

References


Arafat, A., Rosita, R., Rabia, R., & Siti, S. (2022). Hubungan Pengetahuan dan Pola Makan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sangurara Kota Palu. Jurnal Kolaboratif Sains, 5(9), 618–626. https://doi.org/10.56338/jks.v5i9.2772

Dewi, S. (2021). Hubungan Pola Asuh Pemberian Makanan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Desa Sungai Raja Wilayah Kerja Puskesmas Lipat Kain Kabupaten Kampar Tahun 2021 [Skripsi, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai]. http://repository.universitaspahlawan.ac.id/896/1/SRI%20DEWI-2015301109.pdf

Eralsyah, M. N. S., Angraini, D. I., Iqbal, M., & Mayasari, D. (2022). Pencegahan Stunting (Literature Review). Agromedicine, 9(1), 49–54.

Kemenkes RI. (2019). Buletin: Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia (1st ed.). Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI.

Kemenkes RI. (2021). Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota Tahun 2021. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Khoiriyah, H., & Ismarwati, I. (2023). Faktor Kejadian Stunting Pada Balita: Systematic Review. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 12(01), 28–40. https://doi.org/10.33221/jikm.v12i01.1844

Mouliza, R., & Darmawi, D. (2022). Hubungan Pola Pemberian Makan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-59 Bulan Di Desa Arongan. Jurnal Biology Education, 10(1), 91–104. https://doi.org/10.32672/jbe.v10i1.4120

Mustika, R. (2024). Prevalensi Stunting di Kalteng Turun 3,4 Persen. https://mmc.kalteng.go.id/berita/read/43241/prevalensi-stunting-di-kalteng-turun-3-4-persen#:~:text=Berdasarkan%20Survei%20Kesehatan%20Indonesia%20(SKI,peringkat%206%20dari%2038%20Provinsi.

Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Pradina, N. P. A. (2022). Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 3-5 Tahun Di Desa Mengani 2021 [Skripsi]. Institut Teknologi dan Kesehatan Bali.

Pujiati, W., & Nirnasari, M. (2021). Pola Pemberian Makan Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Umur 1–36 Bulan. Jurnal Menara Medika, 4(1), 28–35.

Rahmadhita, K. (2020). Permasalahan Stunting dan Pencegahannya. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 225–229. https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.253

Rahman, H., Rahmah, M., & Saribulan, N. (2023). Upaya Penanganan Stunting Di Indonesia: Analisis Bibliometrik dan Analisis Konten. Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK), 8(1), 44–59.

Rosyida, D. A. C. (2023). Pola Pemberian Makanan Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 1-5 Tahun. Jurnal Ilmu Kebidanan, 13(1), 13–18. https://doi.org/10.54444/jik.v13i1.120

Ruswati, Prameswary, D. K., Pembajeng, G. S., Felix, J., Dini, M. S. A., Rahmadina, N., Hadayna, S., Roroputri, T., Hermawati, E., & Leksono, A. W. (2021). Risiko Penyebab Kejadian Stunting pada Anak. Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat: Pengmaskesmas, 1(2), 34–38. https://doi.org/doi.org/10.31849/pengmaskesmas.v1i2/5747

Sairah, Nurcahyani, M., & Chandra, A. (2023). Analisis Penyebab Kejadian Stunting pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(3), 3840–3849. https://doi.org/10.31004/obsesi.v7i3.4717

Sugiyono. (2023). Metode Penelitian Kasus (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif & Kombinasi). Bandung: Alfabeta.

Syafei, A., Afriyani, R., & Apriani. (2023). Hubungan Pola Asuh Pemberian Makan Dengan Kejadian Stunting. Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, 13(25), 1–5. https://doi.org/10.52047/jkp.v13i25.217

WHO. (2021). Stunting Prevalence Among Children Under 5 Years of Age [World Health Organization]. https://www.who.int/data/gho/data/indicators/indicatordetails/GHO/gho-jme-stunting-prevalence


Article Metrics

Abstract view : 29 times
PDF - 4 times

DOI: https://doi.org/10.26714/jkj.12.4.2024.1009-1022

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats

PPNI Univ. Muhammadiyah Semarang

Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang Gedung NRC University of Muhammadiyah Semarang

Phone: 02476740287
Fax: 02476740287
Email: [email protected]

 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.