Efektifitas Terapi Thought Stopping Terhadap Ansietas Klien Dengan Hiv / Aids Di Wilayah Kota Semarang
(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Sebagaimana kita sadari bersama bahwa epidemi HIV dan AIDS mengancam kesejahteraan serta ketentraman masyarakat dunia, karena hingga saat ini belum ditemukan vaksin penyembuhnya sehingga senantiasa menjadi masalah pembangunan kesehatan yang sangat serius bagi seluruh bangsa dan negara tidak terkecuali Indonesia. Menyadari cara penularan penyakit HIV dan AIDS yang lebih berpangkal dari faktor perilaku, khususnya perilaku seksual yang tidak sewajarnya ataupun melalui wahana alat suntik, maka upaya pencegahan dan penanggulangan menjadi masalah sosial yang sangat pelik serta kompleks, termasuk upaya identifikasi terhadap pengidapnya yang cenderung menunjukkan fenomena gunung es. Senantiasa diperlukan kebersamaan dan kesinergian yang komprehensif dalam upaya pencegahan serta penanggulangan, sebab HIV dan AIDS merupakan ancaman besar terhadap pembangunan nasional, bagi dunia usaha, kesetaraan gender dan ancaman bagi peningkatan tenaga kerja. Epidemi ini dapat mengakibatkan dampak negatif yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi angkatan kerja, bisnis, serta pekerja dan keluarganya. Perawat sebagai komponen yang paling banyak dari tim pelayanan kesehatan merupakan penolong penting klien untuk menurunkan ansietas. Sebagai intervensi keperawatan yang profesional dalam menurunkan ansietas adalah terapi individu, terapi keluarga, terapi kelompok dan terapi psikofarmaka. Thought stopping (penghentian pikiran) merupakan salah satu contoh dari teknik psikoterapi kognitif behavior yang dapat digunakan untuk membantu klien mengubah proses berpikir (Tang & DeRubeis, 1999). Dalam pelaksanaannya, terapi ini menggunakan berbagai variasi dalam membantu seseorang yang sedang mencoba dan menghentikan pikiran yang tidak menyenangkan dengan penuh pertimbangan. Terapi Thought Stopping dilakukan dengan memutuskan pikiran atau obsesi yang mengancam. Klien diinstruksikan mengatakan “stop” ketika pikiran dan perasaan yang “mengancam” muncul dan memberi isyarat pada klien untuk menggantikan pikiran tersebut dengan memilih alternatif pikiran yang positif. Terapi penghentian pikiran ini dapat dilakukan ketika pikiran yang mengancam atau maladaptif.
Keywords
Ansietas; HIV/AIDS; Terapi Thought Stopping
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 3970 timesPDF - 593 times
DOI: https://doi.org/10.26714/jkj.3.1.2015.51-56
Refbacks
- There are currently no refbacks.
PPNI Univ. Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang Gedung NRC University of Muhammadiyah Semarang
Phone: 02476740287
Fax: 02476740287
Email: [email protected]
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.