Bullying di Sekolah : Kurangnya Empati Pelaku Bullying dan Pencegahan

Bety Agustina Rahayu(1*), Iman Permana(2)


(1) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
(2) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian terkait kasus bullying pada anak usia sekolah dasar masih terbatas. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor perilaku bullying di Sekolah Dasar Negeri Pungkuran Pleret Bantul. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus. Teknik total sampling dipilih dalam penelitian ini. Responden adalah 102 siswa dan seorang kepala sekolah.Wawancara penelitian dilakukan pada 10 partisipan siswa yang diambil dengan purposive sampling.Instrument yang digunakan termasuk kuesioner kebiasaan siswa di sekolah, pedoman wawancara, telepon dan lembar observasi. Tingkat perilaku bullying mayoritas dalam kategori bullying sedang dilakukan 62,31% siswa laki-laki . Jenis bullying verbal kategori sedang banyak ditemukan pada 42,16% siswa laki-laki. Sebanyak 39,22% siswa laki-laki cenderung melakukan bullying  fisik tingkat rendah. Bullying relasional kategori sedang dilakukan oleh 48,04 % siswa laki-laki. Bullying yang terjadi disekolah terjadi karena kurangnya empati pelaku bullying dan pencegahan yang dilakukan oleh sekolah. Pemicu bullying dikalangan siswa adalah ketidakpedulian. Ketidaktersediaan standar operasional prosedur dan guru konseling menjadi faktor rantai bullying yang berkelanjutan.

 

Kata kunci: perilaku, bullying; sekolah dasar

 

LACK OF BULLIES EMPATHY AND PREVENTION

AT SCHOOL

 

ABSTRACT

Research related cases of bullying in elementary school-age children has limited. The purpose of this study was to analyze the factors of bullying behavior at Pungkuran Pleret Public Elementary School in Bantul. This study uses a case study design. We applied a total sampling technique. All respondents were 102 students and a principal. We also conducted interviews with ten students obtained by purposive sampling. The instruments used included questionnaires for student habits at school, interview guidelines, telephones and observation sheets. The level of bullying behaviour in the majority in the category of bullying is being done by 62.31% male students. The type of verbal bullying category is mostly found in 42.16% male students. Almost 39.22% of male students are likely to conduct low physical bullying, and most relational bullying found are done by 48,04 % these male students. Bullying that occurs in schools occurs because of a lack of empathy perpetrators of bullying and prevention carried out by the school. The trigger for bullying among students is indifference. Moreover, the unavailability of standard operational procedures and counselling teachers are found becoming the factors in the continued chain of bullying. 

 

Keywords: behavior, bullying, elementary school


Keywords


Perilaku;Bullying; Sekolah Dasar

Full Text:

PDF

References


Anami.(2018). Upaya Guru PAI dalam Membangun Empati Siswa Di Sekolah Inklusi SD Negeri 01 Klodran Tahun Ajaran 2018/2019. Thesis Institu Agama Islam Negeri Surakarta.

Dewi (2016). Perilaku Bullying Yang Terjadi Di Sd Negeri UnggulLampeuneurut Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah DasarFKIP Unsyiah Volume 1 Nomor 2,37-45Oktober 2016

Eliasa, E. I. (2017) ‘Budaya Damai Mahasiswa Di Yogyakarta’, Journal of Multicultural Studies in Guidance and Counseling, 1(2), pp. 175–190.

Fatmawati. (2016) Perbedaan Perilaku Bullying Ditinjau Dari Jenis Kelamin. Program studi psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Fidrayani (2015) Pengembangan Empati Pada Anak Usia Sekolah Dasar. Seminar Psikologi & Kemanusiaan 2015 ISBN 978-979-796-324-8

Fikrie, (2016) Peran Empati dalam Perilaku Bullying. Seminar ASEAN 2nd Psychology & Humanity Forum UMM 19-20 Februari 2016

Jollieffe, D & Farrington P. (2006) Examining The Relationship Beetween Low Empathy And Bullying. Agrressive Behaviour, 32,540-550

KBBI daring. (2019). Diperoleh dari https://kbbi.kemendikbud.go.id

Kusuma, M. P. (2016) Perilaku School Bullying Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Delegan 2, Dinginan, Sumberharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.

Linda. (2019) Sepanjang 2018, 179 Kasus Bullying Anak Remaja Terjadi di Sleman. Diperoleh dari : Sepanjang 2018, 179 Kasus Bullying Anak Remaja Terjadi di Sleman-Tribun Jogja https://www.google.com/amp/s/jogja. tribunnews.com/amp/2019/02/20/sepnajang-2018-179-kasus-bullying-anak-remaja-terjadi-di-sleman. Diakes pada tangga 11 Oktober 2019

Novitasari, T. (2017) ‘Pola Asuh Orang Tua Abstrak’, academia.edu, pp. 1–11.

Rukmantara, A. (2019) 21 Persen Anak Sekolah di DIY Masih Alami Perundungan. Diperoleh dari : rukmantara 2019 bullying - penelusuran google https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/pmt27q383. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2019

Sari, Y. P. and Azwar, W. (2017) ‘Bullying bullying’, 10(November), pp. 333–367.

Taufik (2012).Empati Pendekatan Psikologi Sosial. Jakarta: Rajawali Press.

Yusuf, S. (2011) Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. 12th edn. Indonesia: Rosda.

Zakiyah, E. Z., Humaedi, S. and Santoso, M. B. (2017) ‘Faktor Yang Mempengaruhi Remaja Dalam Melakukan Bullying’, Jurnal Penelitian & PPM Unpad, 4, pp. 324–330.


Article Metrics

Abstract view : 9053 times
PDF - 1410 times

DOI: https://doi.org/10.26714/jkj.7.3.2019.237-246

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




View My Stats

PPNI Univ. Muhammadiyah Semarang

Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang Gedung NRC University of Muhammadiyah Semarang

Phone: 02476740287
Fax: 02476740287
Email: [email protected]

 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.