Gambaran Uji Cukit Kulit Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan Gejala Rhinitis Alergi
(1) Departemen Ilmu Kesehatan THT-KL, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta
(2) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta
(3) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
Latar Belakang: Rhinitis alergi (RA) adalah penyakit saluran napas atas yang disebabkan oleh reaksi inflamasi yang diperantarai IgE setelah adanya pajanan alergen. Uji cukit kulit merupakan tes standar yang digunakan dalam menegakkan diagnosis RA. Uji cukit kulit memberikan informasi keberadaan IgE spesifik terhadap protein dan peptide antigen atau yang dikenal dengan alergen.
Tujuan: Mengetahui gambaran hasil pemeriksaan uji cukit kulit pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan gejala rhinitis alergi.
Metode penelitian: Deskriptif melalui metode potong lintang.
Hasil: Sebanyak 28 orang dengan gejala rhinitis alergi telah menjalani pemeriksaan uji cukit kulit. dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 21 orang, laki-laki sebanyak 7 orang. Jenis alergen terbanyak yang didapatkan adalah tungau debu rumah dan kacang tanah sebanyak 14 orang (50%). Persentase alergen lain pada hasil uji cukit kulit pada penelitian ini adalah bulu anjing didapatkan pada 13 orang (46,43%), putih telur 13 orang (46,43%), udang 12 orang (42,86%), daging sapi 12 orang (42,86%), kuning telur 12 orang (42,86%), kedelai 12 orang (42,86%), coklat 12 orang (42,86%), kopi 12 orang (42,86%), nanas 12 orang (42,86%), kepiting 11 orang (39,29%), cumi 11 orang (39,29%), ikan air tawar 11 orang (39,29%), teh 11 orang (39,29%), kerang 10 orang (35,71%), tongkol 10 orang (35,71%), daging ayam 9 orang (32,14%), serta susu 8 orang (28,57%).
Kata kunci: rhinitis alergi, alergen, uji cukit kulit
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bousquet J, Khaltaev N, Cruz A. Allergic Rhinitis and its Impact on Asthma (ARIA) 2008 update (in collaboration with the World Health Organization, GA(2)LEN and AllerGen). Allergy. 2008;
Roxbury C, Qiu M, Shargorodsky J, Lin S. Association between allergic rhinitis and poor sleep parameters in US adults. Int Forum Allergy Rhinol. 2018;
Weber R. Allergic rhinitis. Primary Care. Clin Off Pract. 2008;1–10.
Brozek J, Bousquet J, Agache I. Allergic Rhinitis and its Impact on Asthma (ARIA) guidelines: 2016 revision. Allergy Clin Immunol. 2017;
Widuri A, Suryani L. Pengaruh Suplementasi Probiotik Lactobacillus Casei L Shirota Strain Terhadap Kadar Ige Penderita Rinitis Alergi. Oto Rhinolaryngologica Indones. 2011;
Wheatley LM, Togias A. Allergic Rhinitis. N Engl J Med. 2015;
Sinha B, Vibha, Singla R, Chowdhury R. Allergic rhinitis: a neglected disease—a community based assessment among adults in Delhi. J Postgrad Med. 2015;
Asha’ari Z, Yusof S, Ismail R, Hussin C. Clinical features of allergic rhinitis and skin prick test analysis based on the ARIA classification: a preliminary study in Malaysia. Ann Acad Med Singapore. 2010;
Ibekwe P, Ibekwe TS. Skin Prick Test Analysis in Allergic Rhinitis Patients: A Preliminary Study in Abuja, Nigeria. J Allergy. 2016;
Pinart M, Keller T, Reich A, Fröhlich M, Cabieses B, Hohmann C, et al. Sex-Related Allergic Rhinitis Prevalence Switch from Childhood to Adulthood: A Systematic Review and Meta-Analysis. Int Arch Allergy Immunol. 2017;
Leger D, Bonnefoy B, Pigearias B. Poor sleep is highly associated with house dust mite allergic rhinitis in adults and children. Allergy Asthma Clin Immunol. 2017;
Nova D, Rusjdi S, Fitri F. Perbedaan Paparan Tungau Debu Rumah dengan Status Rhinitis Alergi Berdasarkan Kriteria ISAAC pada Anak di Dua Panti Asuhan Kecamatan Koto Tangah. J Kesehat Andalas. 2018;
Wolrd Health Organization. The vector borne human infections of Europe. WHO Regional Office for Europe. 2015.
Akay G, Yalcinkaya E. Skin prick test results to food allergens in patients with allergic rhinitis. Ann Med Res. 2019;
Chan S, Leung D. Dog and Cat Allergies: Current State of Diagnostic Approaches and Challenges. Allergy Asthma Immunol Res. 2018;
Salo P, Arbes S, Jaramillo R, Calatroni A, Weir C, Sever M, et al. Prevalence of allergic sensitization in the United States: results from the National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 2005-2006. J Allergy Clin Immunol. 2014;
Rönmark E, Bjerg A, Perzanowski M, Platts-Mills T, Lundbäck B. Major increase in allergic sensitization in schoolchildren from 1996 to 2006 in northern Sweden. Allergy Clin Immunol. 2009;
Suh M, Kim H, Sohn M, Kim K, Kim C, Shin D. Prevalence of allergic diseases among Korean school-age children: a nationwide cross-sectional questionnaire study. Korean Med Sci. 2011;
Lee S, Wong W, Lau Y. Increasing prevalence of allergic rhinitis but not asthma among children in Hong Kong from 1995 to 2001 (Phase 3 International Study of Asthma and Allergies in Childhood). Pediatr Allergy Immunol. 2004;
Asher M, Montefort S, Björkstén B, Lai C, Strachan D, Weiland S, et al. ISAAC Phase Three Study Group. Worldwide time trends in the prevalence of symptoms of asthma, allergic rhinoconjunctivitis, and eczema in childhood: ISAAC Phases One and Three repeat multicountry cross-sectional surveys. Lancet. 2006;
Article Metrics
Abstract view : 1029 timesPDF - 153 times
DOI: https://doi.org/10.26714/medart.2.2.2020.115-120
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Contact
Faculty of Medicine, Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18, Semarang, Indonesia
Email: [email protected]