Perubahan Saturasi Oksigen Menggunakan Active Cycle of Breathing Technique (ACBT) Pada Pasien PPOK

Abstract

Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) yaitu suatu penyakit paru-paru yang disertai dengan penurunan fungsi paru-paru berupa periode pernafasan yang berkepanjangan yang disebabkan oleh penyempitan saluran udara, sesak nafas dan batuk. Salah satu tindakan mandiri perawat untuk mengatasi sesak nafas dilakukan Active Cycle of Breathing Technique (ACBT). Tujuan dari studi kasus ini adalah mengaplikasikan teknik ACBT untuk melihat perubahan saturasi oksigen pada pasien PPOK di Ruang Sulaiman RS Roemani Muhammadiyah Semarang. Studi kasus merupakan teknik deskriptif yang menguraikan proses asuhan keperawatan. Sampel yang diambil 2 pasien dengan kriteria inklusi pasien sesak nafas, kooperatif, pasien dalam keadaan sadar, pasien rawat inap dan bersedia menjadi responden. Prosedur pengumpulan data setelah mendapatkan ijin dari kepala ruang Sulaiman 3 dan 4 dan informed consent dari pasien data diambil atau dikaji dengan melihat catatan rekam medis, observasi secara langsung dan mengukur saturasi oksigen dengan oksimetri pre-post intervensi ACBT selama 15-20 menit 2 kali sehari selama 3 hari. Alat ukur yang di gunakana dalah oksimeter yang sudah terkalibrasi. Setelah dilakukan intervensi ACBT terjadi kenaikan saturasi oksigen ke dua pasien dengan rata-rata kenaikan 10 % dan terjadi penurunan sesak nafas dengan rata-rata penurunan RR 11 x/menit. Intervensi ACBT selama 3 hari dapat meningkatkan saturasi oksigen pada pasien PPOK di Ruang Sulaiman RS. Roemani Muhammadiyah Semarang. Tindakan ACBT bisa dijadikan Standar Oprasional Prosedur (SOP) untuk meningkatkan saturasi oksigen pada pasien PPOK dan intervensi ini sangat mudah di aplikasikan di rumah saat pasien sudah pulang keluhan sesak nafas.