Peningkatan Kemampuan Interaksi Pada Pasien Isolasi Sosial Dengan Penerapan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Sesi 1-3

Suwarni Suwarni(1*), Desi Ariyana Rahayu(2)


(1) Program Studi Pendidikan Profesi Ners, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang
(2) Program Studi Pendidikan Profesi Ners, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang
(*) Corresponding Author

Abstract


Penderita yang mengalami gangguan jiwa di RSJD Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2018-2019 adalah sebanyak 2557 orang yang diantaranya terdapat penderita isolasi sosial 560 orang (21,9%). Kondisi diatas menggambarkan prevalensi masalah kesehatan jiwa baik gangguan jiwa ringan sampai berat cukup tinggi dan membutuhkan penanganan yang serius serta berkesinambungan. Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Terapi Aktivitas Kelompok sangat efektif mengubah perilaku karena di dalam kelompok terjadi interaksi satu dengan yang lain dan saling mempengaruhi. Penerapan TAKS sesi 1-3 dilakukan selama 3 hari, evaluasi penerapan dilakukan setiap per sesi dan post-test dilakukan dihari keempat penerapan. Sampel pada penerapan ini berjumlah 2 responden yang dipilih menggunakan tekhnik random sampling yaitu pemilihan responden secara acak. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh TAKS sesi 1-3 terhadap peningkatan kemampuan interaksi pada pasien menarik diri di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah. TAKS sesi 1-3 dapat meningkatkan kemampuan interaksi pada pasien menarik diri di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah.


Keywords


Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi; Kemampuan Interaksi Komunikasi; Isolasi Sosial

Full Text:

PDF

References


Depkes RI. (2016). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015.

Hidayati, Eni. (2012). Pengaruh Terapi Kelompok Suportif Terhadap Kemampuan Mengatasi Perilaku Kekerasan Pada Klien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Gondohutomo Kota Semarang. Ecological Economics, 1(1), 1–7. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Joko R. (2015). Pengaruh Pelaksanaan Terapi Aktivitas Sosialisasi Sesi 1 Dan 2 Terhadap Perubahan Kemampuan Interaksi Menarik Diri Klien Di Ruang Abimanyu, Ruang Maespati dan Ruang Pringgodani di RSJD Surakarta. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan (JIKK), 3, 1–7.

Julianto A. B, Dwi H. R, P.-. (2015). pengaruh terapi aktifitas kelompok sosialisasi sesi 1-7 terhadap peningkatan kemampuan interaksi pada pasien isolasi sosial di RSJD DR.Amino Gondohutomo Semarang. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan (JIKK), 1–10.

Keliat, A. (2014). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. EGC.

Keliat, B. . & A. (2013). Terapi Aktivitas Kelompok. EGC.

M. Sugeng, R. (2015). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Sesi 1-3 Terhadap Peningkatan Kemampuan Interaksi Pada Klien Menarik Diri Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat. Jurnal Endurance, 3, 1–12.

Makhfudi. (2010). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas: Teori dan Praktik Dalam Keperawatan. salemba medika.

Nur, M., Angraini, S., Nani Hasanuddin Makassar, S., & Kemenkes Makassar, P. (2016). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Terhadap Kemampuan Bersosialisasi Pada Klien Isolasi Sosial Menarik Diri Di Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal ISSN, 2(6), 1–15.

Nur, Sri, C. (2016). Pengaruh Pelaksanaan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Terhadap Kemampuan Sosialisasi Pada Klien Dengan Kerusakan Interaksi Sosial di Rumah Sakit Jiwa Dr. RM Soedjarwadi Klaten Jawa Tengah. Jurnal Care No.3, 4, 1–9.

Prabowo, E. (2014). Konsep dan Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Nuha Medika.

Pribadi, M. S., Muliani, R., & Dirgahayu, I. (2016). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok : Sosialisasi Sesi 1-3 Terhadap Kemampuan Komunikasi Verbal Pada Klien Menarik Diri. Bhakti Kencana Medika, No. 4, 2, 1–6.

Priyo Purnomo As’hab. (2017). Penerapan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi (TAKS) Sesi-1 (Kemampuan Memperkenalkan Diri) Pada Pasien Isolasi Sosial. Jurnal Keperawatan Soedirman, 5, 1–10. https://doi.org/10.1037/0022-3514.51.6.1173

Rachmaningtyas, A. (2013). Peningkatan tiap tahun jumlah sakit jiwa di Indonesia. Sindonews.

Saswati, N., & Sutinah, S. (2018). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Terhadap Kemampuan Sosialisasi Klien Isolasi Sosial. Jurnal Endurance, 3(2), 292. https://doi.org/10.22216/jen.v3i2.2492

SR Nasution, D. K. (2015). Pengaruh Strategi Pertemuan Isolasi Sosial Terhadap Kemampuan Sosialisasi Klien Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara Medan. E-Journal Keperawatan (EKP), 4, 1–12.

Surtiningrum A, M. S. (2016). Pengaruh Terapi Suportif Terhadap Kemampuan Bersosialisasi Pada Klien Isolasi Sosial Di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang. E-Journal Keperawatan (EKP) No.3, 5, 1–15.

Surya, A. W. (2017). Pengaruh Pemberian Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Terhadap Perubahan Perilaku Klien Isolasi Sosial di RS Dr. Marzoeki Mahdi Bogor. Jurnal Keperawatan Jiwa,No:5, 3, 1–8.


Article Metrics

Abstract view : 9043 times
PDF - 2658 times

DOI: https://doi.org/10.26714/nm.v1i1.5482

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Suwarni Suwarni, Desi Ariyana Rahayu

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats

Universitas Muhammadiyah Semarang

Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang Gedung NRC University of Muhammadiyah Semarang

Phone: 02476740287
Fax: 02476740287
Email: [email protected]