Penurunan Harga Diri Rendah dengan menggunakan Penerapan Terapi Okupasi (Berkebun)

Yain Rokhimmah(1*), Desi Ariyana Rahayu(2)


(1) Program Studi Pendidikan Profesi Ners, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang
(2) Program Studi Pendidikan Profesi Ners, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang
(*) Corresponding Author

Abstract


Harga diri rendah adalah penilaian pencapaian diri dengan menganalisis sejauh mana perilaku tersebut sesuai dengan diri ideal. Perasaan tidak berharga, tidak penting dan rendah diri berkepanjangan karena evaluasi negatif diri dan kemampuan. Hal tersebut membuat pasien dengan harga diri rendah sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain. Salah satu alternatif untuk meningkatkan harga diri rendah adalah berkebun dalam terapi okupasi. Untuk meningkatkan independensi pada pasien dengan harga diri rendah dengan terapi okupasi pada pasien dengan harga diri rendah. Laporan akhir ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada 2 pasien dengan harga diri rendah. Data diperoleh melalui lembar observasi kemampuan pasien untuk berkebun. Setelah terapi okupasi, ada penurunan harga diri yang rendah dengan P1 73% dari 8 skor, dan P2 91% dengan 10 skor. Terapi okupasi (berkebun) dapat mengurangi tingkat gangguan harga diri yang rendah juga.


Keywords


Harga diri rendah; berkebun dalam terapi okupasi; rumah sakit jiwa

Full Text:

PDF

References


Astriyana. (2019). Penerapan Terapi Okupasi : Berkebun untuk Meningkatkan Harga Diri pada Pasien Harga Diri Rendah di Wilayah Puskesmas Sruweng. 630–636.

Eni Hidayati, Khoiriyah Khoiriyah, M. F. M. (2015). Pelatihan Siaga Sehat Jiwa Terhadap Pengetahuan Kader di Rw 06 Dan Rw 07 Desa Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang | Hidayati | Jurnal Keperawatan Komunitas. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKK/article/view/3996

Fajariyah. (2012). Asuhan keperawatan dengan Ganguan Harga Diri Rendah. Trans Info Media.

Handayani, M. M., Ratnawati, S., Helmi, A. F., & Mada, U. G. (2013). Efektifitas Pelatihan Pengenalan Diri Diri Dan Harga Diri. 2, 47–55.

Kaplan dan Sadock. (2010). Buku Ajar Psikiatri Klinis (Edisi II).

khoirah umah. (2012). Terapi Okupasi: Training Ketrampilan Pengaruh Tingkat Derpesi Pada Lansia. 3(1), 86–91.

Mamnu’ah. (2013). Stres dan Strategi Koping Keluarga Merawat Anggota Keluarga yang Mengalami Harga Diri Rendah.

miftachul jannah. (2016). Asuhan Keperawatan Terapi Aktifitas Kelompok Peningkatan Harga Diri Rendah pada Klien Gangguan Jiwa di Ruang Kakak Tua RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang-Malang.

Purwanto, R. dan. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa.

Rachmaningtys. (2013). Jumlah peningkatan sakit jiwa di indonesia.

Sholihah, H. (2011). Pengaruh Life Review Theraphy Terhadap Tingkat Harga Diri Pada Lansia Di Tejokusuman Notoprajan Ngampilan Yogyakarta. Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah, 1–13.

Stuart. (2013). Buku Saku Keperawatan Jiwa.

Wakhid, A., Hamid, A. Y. S., Keperawatan, F. I., Indonesia, U., Keperawatan, F. I., & Indonesia, U. (2013). Pendekatan Model Hubungan Interpersonal Peplau. 1(1), 34–48.

wijianto. (2016). Pengaruh Status Sosial dan Kondisi Ekonomi Keluarga. 2(2), 190–210.


Article Metrics

Abstract view : 6704 times
PDF - 515 times

DOI: https://doi.org/10.26714/nm.v1i1.5493

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 yain rokhimmah, Desi Rahayu

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats

Universitas Muhammadiyah Semarang

Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang Gedung NRC University of Muhammadiyah Semarang

Phone: 02476740287
Fax: 02476740287
Email: [email protected]