PERSEPSI GURU AGAMA SMA KOTA SEMARANG TENTANG PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

Pawestri -(1*)


(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Guru merupakan sumber pengetahuan dan sumber informasi, tempat berkonsultasi, mitra kerja bagi orang tua dalam membimbing, mendidik remaja dan berinteraksi 7–8 jam perhari sehingga guru diharapkan memberikan informasi yang utuh tentang pendidikan kesehatan reproduksi remaja supaya siswa tidak mencari tahu sendiri baik dari teman atau internet yang informasinya diragukan kebenarannya. Tujuan penelitian untuk mengetahui persepsi guru agama SMA Kota Semarang tentang Pendidikan keseharan reproduksi remaja. Manfaat penelitian untuk pengembangan kurikulum kesehatan reproduksi remaja di SMA.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Tehnik pengumpulan data dengan cara Fokus Group Discussion. Subyek dipilih secara proposional dan random sejumlah 8 subyek penelitian dengan kriteria inklusi guru bidang studi agama,yang mengajar di Kota Semarang. Menunjukkan bahwa subyek mempunyai persepsi yang baik tentang pendidikan KRR di SMA dimana masa remaja diwarnai dengan pertumbuhan, perkembangan dan permasalahan kesehatan reproduksi (KTD, seks bebas). Persepsi guru agama tentang materi pendidikan kesehatan remaja diberikan minimal sesuai standart kompetensi pendidikan keseharan reproduksi remaja di SMA, materi tentang kehamilan, KB, hubungan seks tidak perlu diberikan, karena guru masih sungkan dan tabu saat mengajar pendidikan hubungan seks. Media yang digunakan buku LKS, gambar, poster dan kesulitan mencari media audiovisual. Metode yang digunakan ceramah sehingga perlu penambahan media studi kasus. Persepsi guru agama tentang sarana prasarana sudah mendukung tetapi perlu penambahan modul, buku dan CD tentang pendidikan kesehatan reproduksi remaja. Persepsi guru
agama tentang alokasi waktu dalam pendidikan kesehatan reproduksi remaja disesuaikan dengan kebutuhan sekolah masing-masing apabila alokasi waktu yang terlalu banyak akan membebani siswa.
Disarankan Dinas Pendidikan untuk membuat modul, LKS yang terdapat kasus tentang kesehatan reproduksi remaja, membuat media audiovisual untuk pembelajaran. Alokasi waktu materi KRR diintegrasikan pada setiap semester. Mengadakan workshop, pelatihan pada guru agama yang
terintegrasi materi Pendidikan kesehatan reproduksi remaja.
Kata Kunci : Persepsi, Guru agama, Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract view : 157 times
PDF - 163 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


UNIMUS | Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang

email:[email protected]  http://unimus.ac.id