BEKAM BASAH MENCEGAH ATEROSKLEROSIS AKSEPTOR KB SUNTIK DMPA (PETANDA ESTRADIOL SEBAGAI ANTIATEOGENIK)

Amin Samiasih(1*), Machmudah -(2), Tulus Ariyadi(3)


(1) 
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Stres oksidatif bisa menyebabkan penyakit jantung koroner (PJK) melalui proses peroksidasi lipid. Pemakaian jangka panjang KB suntik DMPA meningkatkan stress oksidatif. Parameter baru tentang proses eterosklerosis yaitu melalui proses inflamasi dan stress oksidatif ( Sargowo. D, 1997). Penelitian pada darah bekam menunjukkan aktifitas tinggi myeloperoxidase, aktifitas rendah superoxidedismutase
(SOD), mempunyai kadar malondialdehyde (MDA) dan nitricoxide (NO) yang tinggi dibandingkan darah dari vena. Darah bekam mengurangi oxidan dan menurunkan stres oksidatif. ( Suleyman Murat agil et al, 2014). Penelitin ini ingin membuktikan bahwa bekam basah menurunkan stress oksidatif pada akseptor KB suntik DMPA. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan disain two gruop pre test and post test. Resonden adalah 15 akseptor KB suntik DMPA yang mengalami hiperlipidemia tiga bulan berturut turut. Responden telah diberi treatment bekam basah pada hari ke 0, ke 14 dan ke 28. Kelompok kontrol menggunakan tiga titik pembekaman sedangkan kelompok perlakuan menggunakan 7 titik bekam.
Variabel penelitian yaitu kadar Estradiol dalam serum diukur sebelum treatment dan seminggu setelah treatment. Kadar Estradiol akseptor KB suntik DMPA sebelum bekam mempunyai mean 27.07 pg/ml, minimum 9 pg/ml dan maksimum 55.22 pg/ml. Rata-rata kadar Estradiol akseptor KB suntik berdasarkan
lama KB: diatas 0-5 tahun 45.00 pg/ml, 6-10 tahun 26.80 pg/ml, 11-15 tahun 24.29 pg/ml dan diatas 15 tahun 23.06 pg/ml. Terjadi penurunan kadar Estradiol seiring dengan lamanya penggunaan DMPA. Perbedaan nilai Mean Estradiol setelah tindakan bekam pada kelompok kontrol 20.67 sedangkan kelompok perlakuan 42.16. Terlihat jelas bahwa kelompok perlakuan mempunyai kadar estradiol lebih
tinggi dari kelompok kontrol. Rata-rata kadar estradiol setelah tindakan bekam pada kelompok perlakuan dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kelompok bekam menggunkan 7 titik meningkatkan kadar Estradiol akseptor KB suntik DMPA.
Katakunci: DMPA, Stres oksidatif, bekam, Estradiol

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract view : 668 times
PDF - 386 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


UNIMUS | Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang

email:[email protected]  http://unimus.ac.id