POTENSI ENCENG GONDOK (Eichhornia Crassipes) RAWA PENING UNTUK BUDIDAYA JAMUR CAMPIGNON PERSPEKTIF DESA EKOWISATA ASINAN

Eko Yuliyanto(1*), Andari Puji Astuti(2), Andari Agustin Rahmawati(3)


(1) 
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Asinan merupakan sebuah desa yang berpotensi sebagai tujuan wisata, tapi pemandangannya ternoda dengan banyaknya enceng gondok. Enceng gondok merupakan tanaman asli di Rawa Pening. Pertumbuhan enceng gondok sangat sulit terkontrol. Salah satunya mengalami sedimentasi. Sedimenasi
ini menyebabkan penurunan kualitas air, hidropower dan suplai air juga terpengaruh. Sehingga, hal ini membutuhkan solusi kreatif melalui penguatan lembaga. Sehingga, hal ini membutuhkan penelitian lanjut untuk memecahkan masalah. Tujuan dari studi ini untuk menggambarkan respon dan kesanggupan dari Desa Asinan dalam menghadapi masalah enceng gondok melalui penguatan lembaga. Studi ini menggunakan tiga metode: analisis jurnal, observasi lapangan, dan wawancara dengan kepala desa dan karang taruna. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa masyarakat menerima pembudidayaan jamur champignon menggunakan kompos enceng gondok. Perpaduan dari penggunaan kompos enceng
gondok sesuai dengan konsep desa ekowisata yang mempunyai banyak manfaat. Desa ekowisata membutuhkan lingkungan yang baik dan mendukung. Dimana Rawa Pening seharusnya bersih dari enceng gondok. Jadi semua ini menjadikan simbiosis mutualisme.
Keyword : Eceng Gondok, Campignon, Ekowisata, Asinan

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract view : 602 times
PDF - 1839 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


UNIMUS | Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang

email:[email protected]  http://unimus.ac.id