TEKNIK MENYUSUI POSISI, PERLEKATAN DAN KEEFEKTIFAN MENGHISAP - STUDI PADA IBU MENYUSUI DI RSUD SIDOARJO
(1) 
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Menyusui merupakan proses alamiah, hampir semua ibu dapat menyusui bayinya tanpa bantuan dari orang lain. Namun kenyataannya tidak semua ibu dapat menyusui dengan teknik menyusui yang benar. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan menyusui diantaranya usia, paritas, pendidikan, status pekerjaan, masalah payudara, usia gestasi dan berat badan lahir. Penelitian ini menggunakan desain analitik cross sectional dengan populasi seluruh ibu nifas dan ibu yang datang untuk menyusui bayinya di RSUD Sidoarjo pada tanggal 10 November-28 Desember 2015. Menggunakan data primer dengan wawancara dan observasi serta data sekunder. Sampling menggunakan probability sampling, dengan teknik simple random sampling. Jumlah sampel sebanyak 140 ibu menyusui dari 208 populasi. Data disajikan dalam bentuk tabulasi frekuensi dan tabulasi silang, kemudian dianalisa dengan uji chi-square. Hasil uji chi-square menunjukkan tidak ada hubungan antara usia dengan posisi (P=0,173) dan
perlekatan (P=0,243). Ada hubungan antara paritas dengan posisi (P=0,009), dan perlekatan (P=0,000). Pendidikan berhubungan dengan posisi (P=0,045) dan perlekatan (P=0,001). Tidak ada hubungan status pekerjaan dengan posisi (P=0,789) namun ada hubungan dengan perlekatan (P=0,049).
Masalah payudara tidak ada hubungan dengan posisi (P=0,375), namun secara signifikan ada hubungan dengan perlekatan (P=0,000). Usia gestasi ada hubungan dengan perlekatan (P=0,001) dan keefektifan menghisap (P=0,000). Tidak ada hubungan berat badan lahir dengan perlekatan (P=0,059) dan ada hubungan dengan keefektifan menghisap (P=0,003). Simpulan pada penelitian ini yaitu tidak ada hubungan antara usia ibu, dengan teknik menyusui. Ada hubungan antara paritas, pendidikan, status pekerjaan, masalah payudara, usia gestasi dengan teknik menyusui. Diharapkan petugas kesehatan
meningkatkan pemberian informasi, bimbingan, pendampingan, dan dukungan secara optimal kepada setiap ibu menyusui, sehingga dapat mencapai keberhasilan menyusui.
Kata kunci: Keefektifan menghisap, posisi, perlekatan, teknik menyusui
perlekatan (P=0,243). Ada hubungan antara paritas dengan posisi (P=0,009), dan perlekatan (P=0,000). Pendidikan berhubungan dengan posisi (P=0,045) dan perlekatan (P=0,001). Tidak ada hubungan status pekerjaan dengan posisi (P=0,789) namun ada hubungan dengan perlekatan (P=0,049).
Masalah payudara tidak ada hubungan dengan posisi (P=0,375), namun secara signifikan ada hubungan dengan perlekatan (P=0,000). Usia gestasi ada hubungan dengan perlekatan (P=0,001) dan keefektifan menghisap (P=0,000). Tidak ada hubungan berat badan lahir dengan perlekatan (P=0,059) dan ada hubungan dengan keefektifan menghisap (P=0,003). Simpulan pada penelitian ini yaitu tidak ada hubungan antara usia ibu, dengan teknik menyusui. Ada hubungan antara paritas, pendidikan, status pekerjaan, masalah payudara, usia gestasi dengan teknik menyusui. Diharapkan petugas kesehatan
meningkatkan pemberian informasi, bimbingan, pendampingan, dan dukungan secara optimal kepada setiap ibu menyusui, sehingga dapat mencapai keberhasilan menyusui.
Kata kunci: Keefektifan menghisap, posisi, perlekatan, teknik menyusui
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 7317 timesPDF - 10050 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
UNIMUS | Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang
email:[email protected] http://unimus.ac.id