Pengaruh Pupuk Limbah Ampas Tebu (Saccharum sp) terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau (Phaseolus vulgaris)
(1) 
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Proses pengolahan tebu menjadi gula yang dilakukan di pabrik gula menghasilkan ampas yang diperoleh dari proses penggilingan berkisar 32% dari total tebu yang diolah. Produksi tebu di Indonesia pada tahun 2007 sebesar 21 juta ton potensi ampas tebu yang dihasilkan sekitar 6 juta ton ampas per tahun. Selama ini hampir di setiap pabrik gula tebu menggunakan ampas sebagai bahan bakar boiler, campuran pakan ternak dan sisanya dibakar atau dibuang. Salah satu alternatif penanganan limbah padat adalah dengan mengubah limbah padat menjadi kompos atau pengomposan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pupuk ampas tebu terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau (Phaseolus vulgaris). Pupuk ampas tebu dibuat dengan menggunakan kotoran sapi sebagai bioaktovator. Ampas tebu yang didapat dari beberapa tempat di Semarang dihaluskan dengan ukuran yang cukup halus. Kemudian dengan perbandingan kotoran sapi dan ampas tebu 1:3. Diletakan dalam sebuah wadah lalu diaduk dan ditutup rapat hingga tidak ada udara yang masuk. Setiap 4 atau 5 hari dibolak balik hingga 4 minggu. Setelah 4 singgu maka akan didapatkan pupuk kompos ampas tebu dengan ciri-ciri warna kecokelatan, tidak berbau dan sedikit lembab. Penelitian ini menggunakan dua perlakuaan yaitu kacang hijau dengan dicampurkan pupuk ampas tebu pada medium tanah dan tanpa pupuk yang diukur perkembangannya selama 14 hari. Setelah 14 hari maka didapatkan rata-rata tinggi batang, panjang daun, dan lebar daun berturut-turut pada perlakuan dengan pupuk yaitu 11,1; 4,67; 1,91, sedangkan perlakuan tanpa pupuk yaitu 8,4; 3,07; 1,28.
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 2239 timesPDF - 1548 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
UNIMUS | Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang
email:[email protected] http://unimus.ac.id