PELATIHAN KADER PEMBENTUKAN POSYANDU REMAJA DI DUSUN NGENTAK BANGUNJIWO KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

Intan Mutiara Putri(1*), Luluk Rosida(2)


(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Desa Bangunjiwo berdiri tanggal 6 Desember 1946  sebagai gabungan dari desa Paitan, Sribitan, Bangen dan Kasongan. Saat ini terdiri dari 19 pedukuhan (kampung) dan 135 RT dengan jumlah penduduk yang terdaftar di buku register penduduk sebanyak 19.809 jiwa tediri dari 4.466 KK. Jumlah Remaja yang tercatat di desa Bangunjiwo adalah sebanyak 700 remaja dan terbanyak di dusun Ngentak. Hal ini ditunjukan berdasarkan data di wilayah kerja Puskesmas Kasihan I angka persalinan remaja cukup tinggi dimana pada tahun 2015 terdapat 5 remaja yang bersalin pada usia 15-18 tahun, 12 remaja pada usia 18-19 tahun dan 7 remaja pada usia 19-20 tahun dan pada tahun 2016 9 remaja bersalin diusia 18-19 tahun dan 15 remaja diusia 19-20 tahun. Data yang rekapitulasi status nikah hamil di KUA Kecamatan Kasihan pada tahun 2015 terdapat 9 pasangan yang menikah dengan status hamil dan tahun 2016 meningkat menjadi 14 pasangan. Rata-rata usia remaja yang menikah dengan kondisi hamil berusia dibawah 19 tahun.  Keberadaan posyandu remaja merupakan solusi yang dapat ditawarkan dimasyarakat. Sehingga dengan adanya posyandu remaja di tingkat pedukuhan dapat meningkatkan kesejahteraan serta kesehatan reproduksi remaja.Kegiatan ini menggambarkan hasil pelaksanaan Iptek bagi Masyarakat (IbM) dalam bentuk pelatihan kader untuk pembentukan posyandu remaja di dusun ngentak bangunjiwo kasihan bantul yogyakarta. Tujuan kegiatan ini adalah terbentukanya kader posyandu remaja yang terlatih. Kegitan yang dilakukan antara lain diawal
persiapan yaitu penggalangan komitmen kepada anggota karang taruna Surya Kencana sebagai sasaran kegiatan. Kegiatan kedua adalah studi banding ke Posyandu Remaja Celan Trimurti Srandakan Bantul. Kegiatan yang ketiga adalah pelatihan kader posyandu remaja dengan materi antara lain program pemerintah terkait posyandu remaja, anemia dan status gizi remaja, konseling,
pelaksanaan sistem lima meja, administrasi posyandu dan kesehatan reproduksi. Hasil kegiatan ini adalah terbentuknya posyandu remaja dengan nama “GAPASKA” (Keluarga Pemuda Surya Kencana) yang memiliki kader posyandu terlatih. Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan adalah penyusunan instrumen untuk hari buka posyandu serta pendataan sasaran. Hasil pengabdian masyarakat ini menjadi karya ilmiah yang dipublikasikan dalam proceding pada Seminar  

Keywords: Pelatihan, Kader, Pembentukan, Posyandu, Remaja

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract view : 1650 times
PDF - 608 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


UNIMUS | Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang

email:[email protected]  http://unimus.ac.id