Praktik Berbasis Pembuktian: Latihan Gerak Sendi Dalam Meningkatkan Range Of Motidn(ROM) Sendi Ankle pada Pasien Diabetes Melitus
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Latar Belakang - Peran perawat sebagai peneliti dilakukan dengan menerapkan praktik yang berbasis pembuktian. Praktik berbasis pembuktian ini didukung oleh 5 literatur berupa hasil penelitian yang secara umum menyatakan exercise pada sendi ankle dapat
meningkatkan range of motion (ROM).
Tujuan - Praktik berbasis pembuktian ini bertujuan untuk menggunakan evidence base practice untuk meningkatkan rentang gerak sendi anWe pasien dan menghindari kontraktur sendi ankle akibat immobilisasi selama menjalani perawatan di rumah sakit.
Metode - Desain yang digunakan adalah quasi elcsperimen, dengan rancangan pre and post test group design tanpa kelompok control. Sampel berjumlah 7 orang. Pengambilan sampel digunakan total sampel dengan teknik purposive sampling dengan kriteria sampel yaitu pasien DM yang bersedia dilakukan intervensi latihan gerak sendi secara rutin 3 kali seminggu selama perawatan dan pasien kooperatif untuk melakukan latihan gerak sendi kaki.
Hasil - Hasil praktek menunjukkan bahwa intervensi dapat meningkatkan ROM sendi ankle pasien DM. ROM pasien DM meningkat 5' setelah dilakukan intervensi 4 minggu.
Hasil Praktik menyarankan intervensi latihan geraksendi perlu dilakukan dalam waktu yang lebih lama, sampel yang lebih banyak, dan tidak hanya terbatas pada sendi ankle tetapi juga pada sendi lainnya seperti sendi lutut dan sendi digiti mengingat keterbatasan ROM pada pasien diabetes tidak hanya terjadi pada sendi anHe.
Diskusi - Pelaksanaan ROM juga perlu melibatkan keluarga pasien untuk meningkatkan kedisiplinan pasien dalam melaksanakannya.
Kata Kunci - Diabetes Melitus, Range Of Motion (ROM), Sendi Ankle
meningkatkan range of motion (ROM).
Tujuan - Praktik berbasis pembuktian ini bertujuan untuk menggunakan evidence base practice untuk meningkatkan rentang gerak sendi anWe pasien dan menghindari kontraktur sendi ankle akibat immobilisasi selama menjalani perawatan di rumah sakit.
Metode - Desain yang digunakan adalah quasi elcsperimen, dengan rancangan pre and post test group design tanpa kelompok control. Sampel berjumlah 7 orang. Pengambilan sampel digunakan total sampel dengan teknik purposive sampling dengan kriteria sampel yaitu pasien DM yang bersedia dilakukan intervensi latihan gerak sendi secara rutin 3 kali seminggu selama perawatan dan pasien kooperatif untuk melakukan latihan gerak sendi kaki.
Hasil - Hasil praktek menunjukkan bahwa intervensi dapat meningkatkan ROM sendi ankle pasien DM. ROM pasien DM meningkat 5' setelah dilakukan intervensi 4 minggu.
Hasil Praktik menyarankan intervensi latihan geraksendi perlu dilakukan dalam waktu yang lebih lama, sampel yang lebih banyak, dan tidak hanya terbatas pada sendi ankle tetapi juga pada sendi lainnya seperti sendi lutut dan sendi digiti mengingat keterbatasan ROM pada pasien diabetes tidak hanya terjadi pada sendi anHe.
Diskusi - Pelaksanaan ROM juga perlu melibatkan keluarga pasien untuk meningkatkan kedisiplinan pasien dalam melaksanakannya.
Kata Kunci - Diabetes Melitus, Range Of Motion (ROM), Sendi Ankle
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 995 timesPDF - 168 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
UNIMUS | Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang
email:[email protected] http://unimus.ac.id