Persepsi Remaja Tentang Kehamiian Dan Melahirkan Pada Usia Remaja Di Sekolah Menengah Atas (SMA) Pembangunan Mranggen
(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Latar belakang - Kehamilan pada remaja adalah masalah serius dan sedang berkembang di seluruh dunia termasuk Indonesia. Kehamilan pada remaja disebabkan karena kebiasaan masyarakat yang menikahkan anak perempuan yang masih di bawah umur dan pergaulan
remaja yang semakin bebas. Survey yang dilakukan BKKBN terhadap 2.880 responden menunjukkan bahwa 39,65 persen responden pernah melakukan hubungan seksual sebelum menikah, dan 26,9 persen responden menikah dengan usia di bawah 16 tahun, dengan angka kelahiran bayi 100 orang per 1,000 perempuan. Kehamilan dan melahirkan pada usia remaja mengandung resiko tinggi karena remaja belurn siap baik secara fisiologis maupun psikologis. Resiko tidak hanya bagi remaja namun juga bagi bayi yang dikandung. Remaja putri yang berusia antara 15 hingga 19 tahun, mempunyai kemungkinan 2 kali lebih besar meninggal dunia saat mereka hamil atau melahirkan, bila
dibandingkan dengan perempuan berusia 20 tahunan. Sementara itu remaja yang berusia di bawah 14 tahun, mempunyai kernungkinan meninggal 5 kali lebih besar.
Tujuan-Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai persepsi remaja tentang kehamilan dan melahirkan pada usia remaja.
Metode - Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, dan jumlah sampel yang diambil sebanyak 6 orang.
Hasil- Partisipan memiliki pengetahuan yang berbeda tentang konsep kehamilan, ada yang mengatakan hamil atau mengandung itu suatu peristiwa yang menyeramkan, ada yang mengatakan hamil itu ingin mempunyai sebuah keturunan sehingga dibutuhkan kesiapan
yang matang. Pengaruh kehamilan bagi remaja secara fisik, emosional, sosial, dan ekonomi mengalami perubahan, dimana perubahan fisik terjadi seiring dengan peningkatan usia kehamilan, secara emosional remaja mudah marah, secara sosial remaja merasa malu dan menarik diri dari lingkungan pergaulan, dan secara ekonomi remaja cenderung masih minta bantuan sama orang tua. Resiko kehamilan di usia remaja, menurut partisipan kandungannya masih lemah, belum memiliki kesiapan batin dan beresiko bagi ibu dan janin.
Diskusi - Informasi mengenai kehamilan dan melahirkan, pengaruh serta resikonya bagi remaja hendaknya perlu disampaikan, agar remaja lebih siap untuk menerima. kehamilan dan mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan. Penyampaian informasi sebaiknya diberikan oleh pendidik yang sudah mendapat bekal pelatihan yang cukup agar
materi yang disampaikan dapat diterima oleh usia remaja.
Kata Kunci - Remaja, Kehamilan, Masalah
remaja yang semakin bebas. Survey yang dilakukan BKKBN terhadap 2.880 responden menunjukkan bahwa 39,65 persen responden pernah melakukan hubungan seksual sebelum menikah, dan 26,9 persen responden menikah dengan usia di bawah 16 tahun, dengan angka kelahiran bayi 100 orang per 1,000 perempuan. Kehamilan dan melahirkan pada usia remaja mengandung resiko tinggi karena remaja belurn siap baik secara fisiologis maupun psikologis. Resiko tidak hanya bagi remaja namun juga bagi bayi yang dikandung. Remaja putri yang berusia antara 15 hingga 19 tahun, mempunyai kemungkinan 2 kali lebih besar meninggal dunia saat mereka hamil atau melahirkan, bila
dibandingkan dengan perempuan berusia 20 tahunan. Sementara itu remaja yang berusia di bawah 14 tahun, mempunyai kernungkinan meninggal 5 kali lebih besar.
Tujuan-Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai persepsi remaja tentang kehamilan dan melahirkan pada usia remaja.
Metode - Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, dan jumlah sampel yang diambil sebanyak 6 orang.
Hasil- Partisipan memiliki pengetahuan yang berbeda tentang konsep kehamilan, ada yang mengatakan hamil atau mengandung itu suatu peristiwa yang menyeramkan, ada yang mengatakan hamil itu ingin mempunyai sebuah keturunan sehingga dibutuhkan kesiapan
yang matang. Pengaruh kehamilan bagi remaja secara fisik, emosional, sosial, dan ekonomi mengalami perubahan, dimana perubahan fisik terjadi seiring dengan peningkatan usia kehamilan, secara emosional remaja mudah marah, secara sosial remaja merasa malu dan menarik diri dari lingkungan pergaulan, dan secara ekonomi remaja cenderung masih minta bantuan sama orang tua. Resiko kehamilan di usia remaja, menurut partisipan kandungannya masih lemah, belum memiliki kesiapan batin dan beresiko bagi ibu dan janin.
Diskusi - Informasi mengenai kehamilan dan melahirkan, pengaruh serta resikonya bagi remaja hendaknya perlu disampaikan, agar remaja lebih siap untuk menerima. kehamilan dan mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan. Penyampaian informasi sebaiknya diberikan oleh pendidik yang sudah mendapat bekal pelatihan yang cukup agar
materi yang disampaikan dapat diterima oleh usia remaja.
Kata Kunci - Remaja, Kehamilan, Masalah
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 1726 timesPDF - 429 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
UNIMUS | Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang
email:[email protected] http://unimus.ac.id