BURNOUT TENAGA PENDIDIK WANITA DITINJAU DARI LINGKUNGAN KERJA PSIKOLOGIS DAN DUKUNGAN SOSIAL

Nur Laily(1*), - Sukaris(2)


(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Konsep pendidikan pada Sekolah Menengah Atas atau yang sederajat ditentukan dengan peringkat nilai
kelulusan yang disyaratkan oleh pemerintah . Hal ini tentu membebani siswa dan juga membebani tenaga
pendidik atau gurunya. Sehingga ini menjadikan tenaga pendidik memiliki beban agar peserta didiknya dapat
lulus semua.Tenaga pendidik wanita sebagai bagian human service tidak akan dapat terhindar dari suatu kondisi
lingkungan kerjanya yaitu Sekolah. Linkungan kerja Sekolah tentu menghadapi tuntutan organisasi yang cukup
tinggi, akseleratif, target yang harus dicapai, beban pekerjaan, jam kerja yang overload dan serba harus cepat
dan berkualitas. Tuntutan organisasi bisa menyebabkan tenaga pendidik wanita menderita kelelahan, baik fisik
ataupun mental yang disebut burnout. Kondisi kelelahan tersebut bisa terjadi atau tidak tergantung seberapa
besar individu tenaga kerja pendidik wanita memandang lingkungan kerjanya dan dukungan sosial yang ada
didalam organisasi tersebut.

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract view : 191 times
PDF - 326 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


UNIMUS | Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang

email:[email protected]  http://unimus.ac.id