EKONOMI ISLAM SEBAGAI SOLUSI ALTENATIF KRISIS EKONOMI EROPA

Djoko Setyo Hartono(1*)


(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Permasalahan krisis ekonomi kembali terulang kembali di kawaasan global yang diawali dari krisis
ekonomi di negara Yunani. Krisis yang ditimbulkan dari defisit keuangan negara akibat utang negara yang
sangat besar berdampak pada krisis ekonomi di kawasan Eropa. Economic crisis fase ini sebagai wujud
kegagalan sistem ekonomi kapitalis yang dipaksakan oleh negara-negara barat. Banyak para pakar ekonom mulai
membuka wacana untuk meninjau ulang sistem ekonomi yang ada karena ternyata tidak memberikan
kesejahteraan bagi masyarakat.
Ekonomi Islam mulai dekade tahun 1970an sudah mulai banyak dikaji oleh berbagai universitas
didunia, yang pada akhirnya diimplementasikan dengan dengan dibentuknya IDB (Islamic Development Bank)
pertama di Jeddah. Hal ini kemudian berlanjut dengan berdirinya lembaga cara menditribusikan kekayaan
tersebut di masyarakat (tauzi’ul tsarwah bayna an-naas) keuangan dengan sistem ekonomi Islam. Adanya 3
(tiga) asas ekonomi Islam yang meliputi : asas cara memperoleh harta kekayaan (al milkiyah), cara mengelola
kepemilikan harta kekayaan yang telah dimiliki (tasharuruf fil milkiyah). Kepemilikan harta kekayaan di sistem
ekonomi Islam terdiri dari kepemilikan individu, negara dan umum secara seimbang. Sehingga diharapkan akan
adanya kesejahteraan yang lebih merata dan tentunya adanya nilai moral bagi semua pelaku ekonomi.

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract view : 312 times
PDF - 2373 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


UNIMUS | Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang

email:[email protected]  http://unimus.ac.id