BACK ANALYSIS FENOMENA LIKUIFAKSI AKIBAT GEMPA PADANG 2009 MENGGUNAKAN METODE SEMI EMPIRIC
(1) 
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Indonesia merupakan salah satu negara yang berpotensi mengalami kebencanaan terbesar di dunia selain Jepang. Salah satu daerah di Indonesia yang sering mengalami kejadian gempa adalah Padang, Sumatera Barat. Kejadian Gempa Padang 2009, merupakan gempa kekuatan besar dengan skala magnitude 7,6. Peristiwa gempa ini, meluluhlantakkan kota Padang dengan menyebabkan kerusakan infrastruktur yang luar biasa dan korban jiwa yang tidak sedikit. Akibat gempa yang tersebut, diperoleh data di lapangan bahwa beberapa lokasi berpotensi mengalami likuifaksi. Bencana likuifaksi merupakan peristiwa yang belum popular di Indonesia, tetapi kejadiannya merupakan salah satu penyebab kerugian material dan nyawa yang tidak sedikit. Lokasi penelitian dilaksanakan di wilayah Padang dengan mengambil peristiwa Gempa Padang 2009 sebagai pemicunya. Berdasarkan dari penyelidikan tanah di lapangan, hasil analisa dengan menggunakan metode semi empiric menunjukkan bahwa daerah GOR Agus Salim, Lapai dan Pantai Padang memiliki potensi likuifaksi dengan nilai SF = 0.5 hingga 0.7. Percepatan tanah maksimal (amax) akibat gempa sebesar 46,85% g. Nilai CRR di daerah GOR Agus Salim berkisar antara 0,095-0,088. Nilai CRR di daerah Lapai berkisar antara 0,096-0,214 dan di daerah Pantai Padang berkisar antara 0,126 – 0,213. Sedangkan nilai CSR di daerah Lapai dan GOR Agus Salim berkisar 0,340-0,560 dan 0,341-0,546. Nilai CSR untuk lokasi Pantai Padang berkisar antara 0,271-0,533. Pada daerah penelitian di kota Padang menunjukkan bahwa di semua kedalaman tanah terindikasi mengalami likuifaksi.
Keywords: gempa, likuifaksi, CRR, CSR
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 343 timesPDF - 66 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
UNIMUS | Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang
email:[email protected] http://unimus.ac.id