PROGRAM ORIENTASI DAN KARAKTERISTIK DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RS ISLAM ROEMANI PKU MUHAMMADIYAH SEMARANG
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Keberhasilan dari kerjasama sebagai interaksi social untuk mencapai tujun bersama dengan sumber
daya manumur yang mempunyai kinerja positif akan berlangsung sebagai kegiatan yang produktif,
sebaliknya akan menjadi tidak produktif apabila menghadapi perilaku manajemen sumber daya
manumur yang mengabaikan nilai-nilai kemanumuran, salah satu upaya kegiatan manajemen Sumber
Daya manumur yang bertujuan untuk menghilangkan atau menghambat usaha mendayagunakan
kemampuan tenaga kerja secara optimal dalam memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan
organisasi dapat dilaksanakan melalui program orientasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan program orientasi dengan kinerja perawat
pelaksana di RS Roemani PKU Muhammadiyah Semarang, dengan populasi semua perawat
pelaksana yang telah mengikuti program orientasi dalam kurun waktu 1 tahun, dan sampel yang
memenuhi kriteria sebanyak 53 orang
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian observasional, yaitu
deskriptif analitik dengan pendekatan crossectional
Hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji korelasi pearson didapatkan bahwa pendidikan (p=
0,005 dan r -0,266), status perkawinan (p= 0,004dan r -0,301), isi program orientasi (p= 0,005 dan r
0,377), supervisi pada program orientasi (p= 0,001 dan r 0,438), tim pelatih pada program orientasi
(p= 0,005 dan r 0,407), yang berarti terdapat hubungan secara bermakna antara pendidikan, status
perkawinan, dengan kinerja perawat pelaksana yang mengikuti program orientasi, terdapat hubungan
yang bermakna antara isi program orientasi, supervisi pada program orientasi, tim pelatih pada
program orientasi dengan kinerja perawat pelaksana dan secara keseluruhan terdapat hubungan antara
program orientasi dengan kinerja perawat pelaksana dengan p= 0,008 dan r 0,367.
Hasil analisis multivariate dengan menggunakan metode backward regressi linier untuk menganalisis
hubungan antar predictor program orientasi dengan kinerja perawat pelaksana didapatkan hasil bahwa
supervisi pada program orientasi dan status perkawinan didapatkan nilai R² = 0,501 p = 0,001, yang
berarti 50,1% dari variasi kinerja perawat pelaksana dapat dijelaskan oleh supervisi pada program
orientasi dan status perkawinan dengan persamaan regressi adalah : kinerja perawat pelaksana =
54,058 + 0,341 (supervisi) + 0,262 (status perkawinan) yang berarti jika terjadi kenaikan 1 unit pada
supervisi program orientasi akan meningkatkan kinerja perawat sebesar 0.342 point setelah dikontrol
oleh status perkawinan. Dan jika terjadi kenaikan 1 unit perawat yang tidak kawin maka akan
meningkatkan 0,417 point kinerja setelah dikontrol oleh supervisi.
daya manumur yang mempunyai kinerja positif akan berlangsung sebagai kegiatan yang produktif,
sebaliknya akan menjadi tidak produktif apabila menghadapi perilaku manajemen sumber daya
manumur yang mengabaikan nilai-nilai kemanumuran, salah satu upaya kegiatan manajemen Sumber
Daya manumur yang bertujuan untuk menghilangkan atau menghambat usaha mendayagunakan
kemampuan tenaga kerja secara optimal dalam memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan
organisasi dapat dilaksanakan melalui program orientasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan program orientasi dengan kinerja perawat
pelaksana di RS Roemani PKU Muhammadiyah Semarang, dengan populasi semua perawat
pelaksana yang telah mengikuti program orientasi dalam kurun waktu 1 tahun, dan sampel yang
memenuhi kriteria sebanyak 53 orang
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian observasional, yaitu
deskriptif analitik dengan pendekatan crossectional
Hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji korelasi pearson didapatkan bahwa pendidikan (p=
0,005 dan r -0,266), status perkawinan (p= 0,004dan r -0,301), isi program orientasi (p= 0,005 dan r
0,377), supervisi pada program orientasi (p= 0,001 dan r 0,438), tim pelatih pada program orientasi
(p= 0,005 dan r 0,407), yang berarti terdapat hubungan secara bermakna antara pendidikan, status
perkawinan, dengan kinerja perawat pelaksana yang mengikuti program orientasi, terdapat hubungan
yang bermakna antara isi program orientasi, supervisi pada program orientasi, tim pelatih pada
program orientasi dengan kinerja perawat pelaksana dan secara keseluruhan terdapat hubungan antara
program orientasi dengan kinerja perawat pelaksana dengan p= 0,008 dan r 0,367.
Hasil analisis multivariate dengan menggunakan metode backward regressi linier untuk menganalisis
hubungan antar predictor program orientasi dengan kinerja perawat pelaksana didapatkan hasil bahwa
supervisi pada program orientasi dan status perkawinan didapatkan nilai R² = 0,501 p = 0,001, yang
berarti 50,1% dari variasi kinerja perawat pelaksana dapat dijelaskan oleh supervisi pada program
orientasi dan status perkawinan dengan persamaan regressi adalah : kinerja perawat pelaksana =
54,058 + 0,341 (supervisi) + 0,262 (status perkawinan) yang berarti jika terjadi kenaikan 1 unit pada
supervisi program orientasi akan meningkatkan kinerja perawat sebesar 0.342 point setelah dikontrol
oleh status perkawinan. Dan jika terjadi kenaikan 1 unit perawat yang tidak kawin maka akan
meningkatkan 0,417 point kinerja setelah dikontrol oleh supervisi.
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 313 timesPDF - 479 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
UNIMUS | Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang
email:[email protected] http://unimus.ac.id