PROSES HIDROLISIS ONGGOK DENGAN VARIASI ASAM PADA PEMBUATAN ETHANOL

- Yusrin(1*), Ana Hidayati Mukaromah(2)


(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Latar Belakang :Onggok adalah serat yang merupakan hasil samping pembuatan pati dari ubi kayu
(cassava). Serat onggok terdiri dari hemiselulosa, pektin dan selulosa, serta hasil sementara menunjukkan
bahwa penambahan asam 20 ml merupakan kondisi optimal untuk proses hidrolisa pati dari onggok dan
kurang lebih 80% onggok mampu terhidrolisa menjadi glukosa pada 24 jam fermentasi (Trisanti
Anindyawati, 2007). Obyek Penelitian : onggok yang diambil dari daerah Pati. Sampel yang diambil
dihidrolisis dengan HCl 1% - 5%, H2SO4 1%-5%, H2C2O4 1% - 5%, kemudian hasil hidrolisis
difermentasi dengan ragi hasil optimasi, waktu fermentasi hasil optimasi. Hasil fermentasi didestilasi dan
dilakukan penetapan kadar alkohol. Hasil penelitian : Otimasi konsentrasi asam, penambahan jumlah ragi,
waktu fermentasi untuk menghidrolisis onggok yang dapat menghasilkan kadar ethanol maksimum
adalah asam 3%, jumlah ragi 1%, dan waktu fermentasi 32 jam. Kadar glukosa pada hasil fermentasi
onggok yang dihidrolisa dengan asam klorida, asam sulfat, dan asam oksalat dengan konsentrasi asam,
jumlah ragi, dan waktu fermentasi hasil optimasi berturut-turut adalah 23,73%, 23,88% dan 20,43%.
Kadar ethanol pada hasil fermentasi onggok yang dihidrolisa dengan konsentrasi asam, jumlah ragi, dan
waktu fermentasi hasil optimasi adalah untuk asam klorida 8,94% b/b, asam sulfat 9,11%, dan asam
oksalat 6,93% b/b. Jenis asam untuk menghidrolisis onggok yang menghasilkan kadar ethanol paling
maksimal adalah asam klorida dan asam sulfat.

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract view : 1592 times
PDF - 2676 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


UNIMUS | Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang

email:[email protected]  http://unimus.ac.id