DISTRIBUSI PENDERITA DEMAM TIFOID MENURUT UMUR DAN GEJALA ( Studi Kasus di RSI.Roemani )
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Pendahuluan : Demam tifoid tergolong penyakit endemic di Indonesia dan dapat sepanjang tahun.
Gejala-gejala pada penyakit ini amat bervariasi tergantung pada tingkat stadiumnya. Penyakit ini
termasuk penyakit menular yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 6 tahun 1962 tentang wabah.
Di Indonesia insiden penyakit menunjukkan angka yang terus meningkat, sementara data dari Rumah
Sakit dan pusat kesehatan juga meningkat. Di Rumah Sakit Semarang khususnya di RSI. Roemani jumlah
penderita demam tifoid dari tahun ketahun juga meningkat. Dan penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui distribusi penderita demam tifoid menurut umur dan gejala. Metode penelitian : penelitian
ini menggunakan metode diskriptif analitik. Instrument penelitian yang dipakai adalah catatan medis
penderita demam tifoid yang menjalani rawat inap di RSI. Roemani Semarang selama periode 1 Januari
2000 – 31 Desember 2000. Hasil penelitian : demam tifoid dalam kelompok umur 15-24 tahun ( 28 % ),
kelompok umur 5-14 tahun ( 27 % ), kelompok umur 24-34 tahun ( 13 % ), sedangkan demam tifoid yang
terendah adalah kelompok umur 55-64 tahun ( 1 % ). Kesimpulan : demam tifoid di RSI. Roemani
Semarang periode 1 Januari – 31 Desember 2000 banyak didapatkan pada umur 5-24 tahun. Lama terjadi
antara 1-14 hari. Gejala pada saluran pencernaan yaitu mual / muntah, dimana frekuensinya sebesar 70%,
nyeri perut sebesar 22%, sedangkan untuk test widal frekuensi terjadi pada titer 1: 320 dengan jumlah
52%.
Gejala-gejala pada penyakit ini amat bervariasi tergantung pada tingkat stadiumnya. Penyakit ini
termasuk penyakit menular yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 6 tahun 1962 tentang wabah.
Di Indonesia insiden penyakit menunjukkan angka yang terus meningkat, sementara data dari Rumah
Sakit dan pusat kesehatan juga meningkat. Di Rumah Sakit Semarang khususnya di RSI. Roemani jumlah
penderita demam tifoid dari tahun ketahun juga meningkat. Dan penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui distribusi penderita demam tifoid menurut umur dan gejala. Metode penelitian : penelitian
ini menggunakan metode diskriptif analitik. Instrument penelitian yang dipakai adalah catatan medis
penderita demam tifoid yang menjalani rawat inap di RSI. Roemani Semarang selama periode 1 Januari
2000 – 31 Desember 2000. Hasil penelitian : demam tifoid dalam kelompok umur 15-24 tahun ( 28 % ),
kelompok umur 5-14 tahun ( 27 % ), kelompok umur 24-34 tahun ( 13 % ), sedangkan demam tifoid yang
terendah adalah kelompok umur 55-64 tahun ( 1 % ). Kesimpulan : demam tifoid di RSI. Roemani
Semarang periode 1 Januari – 31 Desember 2000 banyak didapatkan pada umur 5-24 tahun. Lama terjadi
antara 1-14 hari. Gejala pada saluran pencernaan yaitu mual / muntah, dimana frekuensinya sebesar 70%,
nyeri perut sebesar 22%, sedangkan untuk test widal frekuensi terjadi pada titer 1: 320 dengan jumlah
52%.
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 321 timesPDF - 164 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
UNIMUS | Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang
email:[email protected] http://unimus.ac.id