PENGARUH TERAPI MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI PSTW BUDI LUHUR JOGYAKARTA
(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Kemunduran fungsi fisik, psikologis dan sosial lazim menyertai peningkatan usia seseorang. Kemunduran psikologis yang sering dijumpai pada lanjut usia (lansia) antara lain perasaan tidak berguna, mudah sedih, insomnia, stres, dan depresi. Salah satu terapi yang digunakan bagi lansia untuk menurunkan tingkat depresi adalah penggunaan terapi musik keroncong. Hasil studi pendahuluan dari wawancara menunjukkan tiga orang lansia menyatakan mengalami susah tidur di malam hari. Dua orang lansia menyatakan bahwa lebih suka menyendiri dari pada berkumpul dengan para lansia lain, dan satu orang lansia menyatakan hampir tiap hari tidak nafsu makan. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh terapi musik keroncong terhadap perubahan tingkat depresi pada lansia di PSTW (Panti Sosial Tresna Wredha) Unit Budi Luhur, Kasongan, Bantul Yogyakarta. Jenis penelitian adalah kuantitatif. Rancangan penelitian eksperimen dengan pre testposttest
design. Besar sampel sebanyak 27 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel adalah Purposive Sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner depresi. Alat analisis menggunakan uji comparatif Wilcoxon Rank Test. Hasil penelitian menunjukkan sebelum diberikan terapi musik keroncong terdapat 21 orang dengan depresi ringan (77,8%),dan depresi sedang 6 orang (22,2%), setelah diberikan terapi musik keroncong 1 responden (3,7%) mengalami depresi sedang, 12 orang (44,4%) mengalami depresi ringan, 14 orang (51,9%) menjadi normal. Hasil uji Wilcoxon Rank Test menunjukkan nilai Z= -2,412 dan p = 0,016. Sehingga disimpulkan ada pengaruh terapi musikkeroncong terhadap perubahan tingkat depresi pada lansia di PSTW (Panti Sosial Tresna Wredha) Unit Budi Luhur, Kasongan, Bantul Yogyakarta.
Kata kunci : depresi, terapi musik keroncong, lansia
design. Besar sampel sebanyak 27 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel adalah Purposive Sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner depresi. Alat analisis menggunakan uji comparatif Wilcoxon Rank Test. Hasil penelitian menunjukkan sebelum diberikan terapi musik keroncong terdapat 21 orang dengan depresi ringan (77,8%),dan depresi sedang 6 orang (22,2%), setelah diberikan terapi musik keroncong 1 responden (3,7%) mengalami depresi sedang, 12 orang (44,4%) mengalami depresi ringan, 14 orang (51,9%) menjadi normal. Hasil uji Wilcoxon Rank Test menunjukkan nilai Z= -2,412 dan p = 0,016. Sehingga disimpulkan ada pengaruh terapi musikkeroncong terhadap perubahan tingkat depresi pada lansia di PSTW (Panti Sosial Tresna Wredha) Unit Budi Luhur, Kasongan, Bantul Yogyakarta.
Kata kunci : depresi, terapi musik keroncong, lansia
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 1586 timesPDF - 752 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
UNIMUS | Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang
email:[email protected] http://unimus.ac.id