Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Masyarakat dengan Perilaku Pencegahan Demam Berdarah dengue di Desa Kemiri, Kecamatan Jayakerta, Karawang tahun 2016

Rezki Putri(1*), Zaira Naftassa(2)


(1) FK UMJakarta, Jakarta, Special Region of Jakarta, Indonesia
(2) FK UMJakarta, Jakarta, Special Region of Jakarta, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Relationship between Education Level and Community Knowledge with Dengue Hemorrhagic Fever Prevention Behavior in Kemiri Village, Jayakerta District, Karawang in 2016


Latar belakang: Demam berdarah Dengue (DBD)merupakan masalah kesehatan di Indonesia yang sampai saat ini cenderung menunjukkan peningkatan dalam jumlah penderita maupun daerah persebaran. Terdapat berbagai kendala untuk menurunkan jumlah penderita DBD, diantaranya kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penularan DBD serta pengetahuan untuk mencegah infeksi DBD. Berdasarkan Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang tercatat kasus Demam Berdarah Dengue selama Januari - Desember 2015 mencapai 480 kasus DBD; di Desa Kemiri Kabupaten Karawang sebanyak 60 penderita. 

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat mengenai perilaku pencegahan DBD di Desa Kemiri.

Metode: Penelitian dilakukan terhadap masyarakat di desa Kemiri pada bulan Oktober - November tahun 2016 dengan menggunakan desain studi crosssectional. Pengambilan sampel sebanyak 100 responden dengan teknik random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan analisis data menggunakan uji Chi-square.

Hasil: Berdasarkan 100 sampel didapatkan 55,0% responden memiliki pengetahuan baik dan responden dengan pengetahuan kurang sebanyak 35,0%, responden dengan pendidikan tinggi sebanyak 78,0% dan responden dengan pendidikan rendah sebanyak 22,0%, responden yang melakukan tindakan pencegahan baik sebanyak 63,0% sedangkan responden yang melakukan pencegahan kurang sebanyak 37,0%. Hasil analisis bivariat menunjukkan hubungan yang signifikan antara variabel tingkat pendidikan dengan perilaku pencegahan (p=0,008), dan terdapat hubungan yang signifikan antara variabel tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan.

Simpulan: Melalui penyuluhan sebagai upaya pembekalan pengetahuan bagi masyarakat diharapkan kepedulian masyarakat serta pemahaman yang lebih baik tentang DBD.

 

Background: Dengue Haemorrhagic Fever has been a health problem in Indonesia until recently, thus, tend to show an increase in the number of patients and the spread area. Various difficulties still blocking the way to bring down the amount of morbidities; public ignorance regarding dengue fever caused lack of awareness in the prevention of dengue fever itself. Based on Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, the DHF morbidities showed 480 people from Januari to Desember 2015, and Desa Kemiri data were 60 people infected.

Objective: This study aimed correlation of education level and knowledge of people or occupants in Desa Kemiri, Kertajaya, Karawang regardless of DHF prevention. 

Methods: This study held on Oktober to November 2016 based on cross-sectional study. All 100 respondents were occupants of Desa Kemiri, with randomized sampling system. Questionnaires were given as instruments and then analized by Chi–square.

Result:The results showed that out of 100 respondents, 55% were having good knowledge of DHF, and 35% were not; 78% respondents were well educated, while 22% were not; 63% respondents showed good DHF prevention, and 37% were not. There were also significancy results showed by bivariate data analysis between variable of education level and prevention of DHF (p=0.08), along with variable of knowledge level and prevention of DHF.

Conclusion: The awareness and aknowledgement of DHF can be well achieved through public presentation as a simple way to make people understood about the DHF.


Keywords


Demam Berdarah Dengue; tingkat pendidikan; pengetahuan; Dengue Haemorrhagic Fever; education level; knowledge

Full Text:

PDF

References


Sungkar S. Demam berdarah dengue.Jakarta: Yayasan Penerbitan Ikatan DokterIndonesia; 2002. p 1-30.

WHO Regional Office for South-East Asia.Comprehensive Guidelines for Preventionand Control of Dengue and DengueHaemorrhagic Fever. 2010. [dikutip 31September 2016 jam 16.45].Diunduh dari:http://www.searo.who.int/entity/vector_borne_tropical_diseases/documents/SEAROTPS60/en/

WHO. The Dengue Strategic Plan For TheAsia Pasific Region 2008-2015. 2008.[dikutip 31 September 2016 jam 17.15].Diunduh dari:http://www.searo.who.int/entity/vector_borne_tropical_diseases/documents/WP-DP8-15/en/

Subdin Kesehatan Masyarakat KotamadyaJakarta Pusat. Pencegahan danpemberantasan demam berdarah dengue diIndonesia. Jakarta: Depkes RI; 2005.

Reinhard,.Rattu. Hubungan TingkatPengetahuan dan Sikap Dengan TindakanPencegahan Demam Berdarah Dengue diKelurahan Malalayang 2 Lingkungan III.Jurnal Ilmiah, Volume 5, Nomor 1, 1Februari 2016. Manado. 2016.P:2302-2493[dikutip 12 November 2016 jam 21.02].Diunduh darihttp://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/pharmacon/article/download/11382/10971


Article Metrics

Abstract view : 2114 times
PDF - 1145 times

DOI: https://doi.org/10.26714/magnamed.1.4.2017.1-7

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Indexed by

 

      

 

Creative Commons License

MAGNA MEDIKA by APKKM is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.