Gambaran Akses Cyber Pornography pada Remaja

Iwan Dasta(1*), Maria Komariah(2), Efri Widianti(3)


(1) Universitas Padjadjaran
(2) Universitas Padjadjaran
(3) Universitas Padjadjaran
(*) Corresponding Author

Abstract


Media informasi terbesar saat ini adalah internet, dalam internet terdapat sebuah konten berbahaya dan merugikan bagi penggunanya yaitu pornografi. Pornografi dunia maya atau cyber pornography adalah konten yang paling mempengaruhi perilaku seksual remaja, mudahnya aksesibilitas dalam mengakses pornografi di internet sering kali menjadi faktor terbesar perilaku seks pra-nikah pada sehingga menimbulkan sebuah dampak yang lebih buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran aksesibilitas cyber pornography pada remaja di SMA Negeri Jatinangor, menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan total populasi 851 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportionate random sampling. Total responden penelitian ini adalah 203 orang, menggunakan instrumen berupa kuesioner Aksesibilitas Pornografi dengan nilai uji validitas 0,714 dan uji reliabilitas instrumen r alpha 0,764. Data dikategorikan menjadi aksesibilitas cyber pornography kurang, sedang dan tinggi, selanjutnya dihitung dengan distribusi frekuensi, kemudian dianalisis menggunakan nilai mean. Hasil dari penelitian ini didapatkan data lebih dari setengah responden yakni 148 orang (72,90%) aksesibilitas cyber pornography sedang, 47 orang (23,15%) aksesibilitas cyber pornography tinggi, dan 8 orang (3,94%) dengan aksesibilitas cyber pornography kurang. Dimensi aktivitas menjadi dimensi paling berpengaruh terhadap variabel aksesibilitas cyber pornography dengan nilai mean tertinggi (14,48), berikutnya di susul oleh dimensi rangsangan, kesenangan dan dimensi refleksi. 


Keywords


aksesibilitas; cyber pornography; remaja

Full Text:

PDF

References


Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. (2017). 2017 Survei Demografi dan. In Sdki.

Basit, A. (2017). Hubungan antara Perilaku Seksual dengan Tingkat Pengetahuan Agama Islam pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan, 2(2), 175–180. https://doi.org/10.30604/jika.v2i2.54

Batubara, J. R. (2016). Adolescent Development. 12(1), 21–29.

Bhakti, C. P., & Rahman, F. A. (2017). Implementasi Tarbiyah Project Berbasis Peer Counseling : 1(1), 104–114.

Bunga, D. (2011). Penanggulangan Pornografi dalam Mewujudkan Manusia Pancasila. Jurnal Konstitusi, 8(4), 453–478.

Candrasari, & Kusumawati, K. (2015). Gambaran Perilaku Cybersex pada Remaja. Skripsi: Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Satyawacana.

UU RI Tentang Pornografi, Pub. L. No. 44 (2008). http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2008_44.pdf

Dewi, A. (2014). Hubungan Karakteristik Remaja, Peran Teman Sebaya dan Paparan Pornografi dengan Perilaku Seksual di Kelurahan Pasir Gunung Selatan Depok. Universitas Indonesia.

Durowade, K. A., Babatunde, O. A., Omokanye, L. O., Elegbede, O. E., Ayodele, L. M., Adewoye, K. R., Adetokunbo, S., Olomofe, C. O., Fawole, A. A., Adebola, O. E., & Olaniyan, T. O. (2017). Early sexual debut: Prevalence and risk factors among secondary school students in Ido-Ekiti, Ekiti state, South-West Nigeria. African Health Sciences, 17(3), 614–622. https://doi.org/10.4314/ahs.v17i3.3

Fagbamigbe, A. F., & Idemudia, E. (2017). Diversities in timing of sexual debut among Nigerian youths aged 15-24 years: Parametric and non-parametric survival analysis approach. African Health Sciences, 17(1), 39–51. https://doi.org/10.4314/ahs.v17i1.7

Fisher, C., Mikolajczak, G., Ezer, P., Kerr, L., Bellamy, R., Brown, G., Waling, A., & Lucke, J. (2019). Study protocol: 6th national survey of Australian secondary students and adolescent sexual health, 2018. Frontiers in Public Health, 7(AUG), 1–12. https://doi.org/10.3389/fpubh.2019.00217

Grubbs, J. B., Stauner, N., Exline, J. J., Pargament, K. I., & Lindberg, M. J. (2015). Perceived Addiction to Internet Pornography and Psychological Distress: Examining Relationships Concurrently and over Time. Psychology of Addictive Behaviors, 29(4), 1056–1067. https://doi.org/10.1037/adb0000114

Grubbs, J. B., Volk, F., Exline, J. J., & Pargament, K. I. (2015). Internet pornography use: Perceived addiction, psychological distress, and the validation of a brief measure. Journal of Sex and Marital Therapy, 41(1), 83–106. https://doi.org/10.1080/0092623X.2013.842192

Gustina, E. (2018). PENCEGAHAN KETERPAPARAN DAN ADIKSI PORNOGRAFI MELALUI MODEL SEKOLAH / MADRASAH SEHAT Situasi Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja. 6. http://kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Panel Penganugerahan Pemenang LSS tahun 2018.pdf

Hanifah, N., Pendidikan, P., Kesejahteraan, V., Teknik, F., & Jakarta, U. N. (2018). PENGARUH INTERNET PARENTING TERHADAP AKSESIBILITAS PORNOGRAFI REMAJA DI SMP NEGERI 163 JAKARTA.

Hanna, I. D. (2019). INTERNET DAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PESISIR MADURA : STUDI CROSS. 21(2), 91–97.

Hariyani, M., Mudjiran, M., & Syukur, Y. (2012). Dampak Pornografi Terhadap Perilaku Siswa dan Upaya Guru Pembimbing untuk Mengatasinya. Konselor, 1(2), 1–8. https://doi.org/10.24036/0201212696-0-00

Hidayatullah, S. (2016). Pengaruh Sikap, Kelekatan, Dan Faktor Demografi Terhadap Perilaku Menonton Pornografi Online Pada Remaja.

Hurlock, E. B. (1980). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang masa Edisi Kelima. Terjemahan Istiwidayanti & Soedjarwo.

Nursalam. (2015). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi ke-4 (Edisi 4). Penerbit Salemba Medika.

Nazir, M. (2011). Metode Penelitian (Edisi 7). Penerbit Ghalia Indonesia.

Ndlala, M. M. (2012). An investigation of s tudent ’ s attitude and effects on pornography.

Oljira, L., Berhane, Y., & Worku, A. (2012). Pre-marital sexual debut and its associated factors among in-school adolescents in Eastern Ethiopia. BMC Public Health, 12(1). https://doi.org/10.1186/1471-2458-12-375

Pasaribu, J. G. (2012). Perbedaan Antara Penyesuaian Diri Remaja Awal Yang Tinggal Di Panti Asuhan Dengan Yang Tinggal Bersama Orang Tua. Psikologi Remaja, 2019-10–02. http://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/3605

PUSLITBANG Upaya Kesehatan Masyarakat. (2015). Perilaku Berisiko Kesehatan pada Pelajar SMP dan SMA di Indonesia. Badan Litbangkes Kementrian Kesehatan RI, 1–116. http://www.who.int/ncds/surveillance/gshs/GSHS_2015_Indonesia_Report_Bahasa.pdf?ua=1

Puspitasari, A., Sakti, H., & Kes, M. (2018). SITUS PORNOGRAFI PADA SISWA KELAS XI SMA HASYIM ASY ’ ARI di muka umum yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma. 7(Nomor 4), 107–113.

Rahmania, T. (2017). Persepsi Pornografi Pada Anak (Studi Pendahuluan Pada Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Islam ??X?). Psikologi Remaja, 8(1). http://journal.paramadina.ac.id/index.php/inquiry/article/viewFile/129/71

Sarwono, S. W. (2011). Psikologi Remaja Edisi Revisi. In Psikologi Remaja. https://doi.org/10.1108/09513551011032482.Bastian

Shapiro, E., & Kratochwill, T. (2000). Behavioral assessment in schools: Theory, research, and clinical foundations. https://www.google.com/books?hl=id&lr=&id=ad6uHw-xi4UC&oi=fnd&pg=PA3&dq=Behavioral+Assessment+in+Schools:+Theory,+Research,+and+Clinical+Foundations&ots=_GLyeZ_agv&sig=draknMH4Licua2iBf3g_SB9bgqo

Sukiman. (2017). Mendampingi anak menghadapi bahaya Pornografi. 32.

Sunarsih, S., Purwanti, S., & Khosidah, A. (2010). Hubungan frekuensi paparan media pornografi dengan frekuensi perilaku masturbasi remaja putra di SMK Wongsorejo Gombong Kebumen. Bidan Prada: Jurnal Ilmiah Kebidanan, 1(1), 85–97. http://www.akbidylpp.ac.id/ojs/index.php/Prada/article/download/43/41

Supriadi, I., & sari, W. P. (2020). Pemanfaatan Media Berbagi dalam Jaringan (Daring) untuk Meningkatkan Kinerja Guru SDN 033 Asmi Kota Bandung. Jurnal Pengabdian Tri Bhakti, 38–43. http://journal.unla.ac.id/index.php/tribhakti/article/view/1420

Lehtimaki, S & Schwalbe, N. (2019). Adolescent Health: The missing population in Universal Health Coverage. 1–32.

Suyatno, T. (2011). Pengaruh Pornografi Terhadap Perilaku Belajar Siswa ( Studi Kasus : Sekolah Menengah X ). Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa, 1–12.

Wayanshakty, J. P., Yuliadi, I., & Rinawati, S. (2018). Hubungan Frekuensi Akses Situs Pornografi Di Internet Dengan Perilaku Seks Pada Remaja Di Smk Pgri 3 Tanggul Kabupaten Jember Jawa ur TimRelationship Frequency Access To Pornography Sites In The Internet With Sex Behavior In Adolescent In Smk Pgri 3 Tanggul District Jember, East Java. In Jurnal Placentum (Vol. 6, Issue 1).

Wéry, A., & Billieux, J. (2017). Problematic cybersex: Conceptualization, assessment, and treatment. In Addictive Behaviors. https://doi.org/10.1016/j.addbeh.2015.11.007


Article Metrics

Abstract view : 1105 times
PDF - 840 times

DOI: https://doi.org/10.26714/jkj.9.2.2021.251-262

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats

PPNI Univ. Muhammadiyah Semarang

Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang Gedung NRC University of Muhammadiyah Semarang

Phone: 02476740287
Fax: 02476740287
Email: [email protected]

 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.