MODUL Q-SETS SEBAGAI REKAYASA BAHAN AJAR KIMIA YANG BERMUATAN QUANTUM LEARNING DAN BERVISI SALINGTEMAS

Muhamad Imaduddin Imaduddin(1*)


(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Melihat cakupan materi mata pelajaran kimia yang luas tersebut, tentu saja diperlukan waktu  pembelajan kimia yang tidak singkat untuk mencapai ketuntasan belajar. Guru dituntut untuk memaksimalkan pembelajaran padahal mata pelajaran kimia seharusnya tidak hanya diajarkan secara eoritis tetapi juga praktis. Untuk mengatasi keterbatasan ruang dan waktu tersebut, maka guru harus dapat menyusun suatu bahan ajar efektif untuk pembelajaran. Modul merupakan salah satu jenis bahan ajar serta sebagai media pembelajaran cetak. Cara dan gaya belajar merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja seseorang termasuk siswa di sekolah. Quantum learning mencakup aspekaspek penting dalam program neurolinguistik (NLP), yaitu suatu penelitian tentang bagaimana otak mengatur informasi. Oleh karena itu, pengembangan bahan ajar modul menggunakan pendekatan quantum learning diharapkan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Terkait dengan quantum earning adalah perumusan AMBAK (Apa Manfaatnya Bagiku). Wujud perumusan tersebut diwujudkan dalam bentuk visi salingtemas (sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat). Berdasarkan latar belakang di atas, muncul beberapa masalah antara lain bagaimana menyusun modul Q-SETS sebagai bahan ajar kimia yang bermuatan quantum learning dan bervisi salingtemas, serta dakah pengaruh penggunaan modul Q-SETS pada materi pokok reaksi oksidasi dan reduksi terhadap hasil belajar siswa. Aplikasi quantum learning bervisi salingtemas dalam modul Q-SETS dapat berupa kegiatan pencarian gaya belajar diri sendiri, peta konsep, penemuan AMBAK melalui analisis SETS, dan konsep TANDUR. Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan desain modul Q-SETS adalah modul sebagai bahan ajar siswa harus mampu melayani kebutuhan siswa dengan modalitas visual, auditorial, maupun kinestetik sehingga informasi dalam modul dapat diserap dengan mudah. Alternatif desain modul dapat berupa penyajian strategi pembelajaran dalam media cetak modul. Penyajian strategi pembelajaran yang bermuatan quantum learning dan visi SETS terdiri dari:
pembelajaran pendahuluan, penyampaian materi pembelajaran, memancing penampilan, pemberian umpan balik dan kegiatan tindak lanjut. Pembelajaran menggunakan modul Q-SETS berpengaruh erhadap hasil belajar kimia siswa. Besarnya pengaruh terhadap hasil belajar kognitif siswa sesuai dengan koefisien korelasi sebesar 0,506 dan koefisien determinasi 25,56% dengan kriteria pengaruh adalah sedang.


Keywords


Modul Q-SETS, quantum learning, visi salingtemas

Full Text:

PDF

References


Anni, Catharina Tri. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: Unnes Press.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta : Rineka Cipta.

Atmaningsih, Nur. 2006. Pengaruh Pendekatan SETS dalam Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Zat Radioaktif dan Penggunaan Radioisotop Terhadap Minat dan Sikap Siswa Kelas II SMA Negeri 1 Grinsing pada Mata Peajaran Kimia. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Program Studi Pendidikan Kimia, FMIPA Unnes.

Binadja, Achmad. 2005. Pedoman Pengembangan Silabus Pembelajaran Berdasar Kurikulum 2004 Bervisi dan Berpendekatan SETS (Science, Environment, Technology, Society) atau (Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Sosial). Semarang: Laboratorium SETS Unnes Semarang.

Bobbi DePorter, Mark Reardon, dan SarahSinger-Nourie. 2007. Quantu Teaching Mempraktikkan Quantum Learning di Kelas. Bandung : Penerbit Kaifa.

Bobbi DePorter, Mark Reardon, dan SarahSinger-Nourie. 2008. Quantu Learning. Bandung : Penerbit Kaifa.

Depdikbud. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas. 2003. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Sistem Penilaian Mata Pelajaran Kimia Kurikulum 2004 SMA. Jakarta: Depdiknas.

Dinas Pendidikan BPTP Jabar. 2008. Modul Penulisan Naskah Bahan Ajar. Bandung: Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan.

I Wayan Santyasa. Metode Penelitian Pengembnagan dan Teori Pengembangan Modul. Makalah Disajikan dalam Pelatihan Bagi Para Guru TK, SD, SMP, SMA, dan SMK Tanggal 12-14 Januari 2009, Di Kecamatan Nusa Penida kabupaten Klungkung.

Kurnia, Setiawan. Quantum Learning. http://depdiknas.go.id/jurnal/34/editorial34 Diunduh tanggal 21 Agustus 2008.

Kustiono. 1998. Pengembangan Bahan Ajar. Semarang: FIP UNNES.

Mulyani. 2008. Pengaruh Pembelajaran Kimia Dengan Pendekatan SETS Menggunakan Media CD Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Negeri 14 Semarang. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Program Studi Pendidikan Kimia, FMIPA Unnes.

Mulyasa, E. 2005. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

McKeachie, W.J. 1994. Teaching Tips: Strategies, Research, and Theorities. Toronto: DC Heath and Company.

Purwanti, Eko. 2010. Tips Pengembangan Media Pembelajaran. Presentasi dalam Kegiatan Workshop Pembuatan Video Pembelajaran Pusat Pengembangan Media Pendidikan Universitas Negeri Semarang tanggal 11-17 Mei 2010.

Salirawati, Das. Fitria Mellina K. dan Jamil S. 2007. Belajar Kimia secara Menarik. Jakarta: PT Grasindo.

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.


Article Metrics

Abstract view : 1002 times
PDF - 950 times

DOI: https://doi.org/10.26714/jps.1.1.2013.26-36

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2013



EXECUTIVE OFFICE

JURNAL PENDIDIKAN SAINS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
DEPARTMENT OF CHEMISTRY EDUCATION
FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES
MUHAMMADIYAH SEMARANG UNIVERSITY

Jl. Kedungmundu Raya No.18, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
    Telp. (024)76740231, 76740231
    email: jps@unimus.ac.id


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License

Journal Pendidikan Saisn (JPS)
ISSN:2339-0786, e-ISSN:2502-1443
Published by: Chemistry Education, Muhammadiyah Semarang University