Hubungan Pola Konsumsi Kopi dengan Kejadian Sindroma Dispepsia pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran
(1) 
(2) 
(3) 
(4) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Latar Belakang: Sindroma dispepsia merupakan kumpulan gejala atau sindrom yang ditandai dengan rasa tidak nyaman, nyeri pada epigastrium, rasa cepat penuh, mual dan muntah. Salah satu faktor pencetus sindroma dispepsia adalah minuman iritan seperti kopi. Pada kopi mengandung zat kafein dan chlorogenic acid yang dapat meningkatkan sekresi asam lambung sehingga memicu hipersensitivitas dan gangguan motilitas gastroduodenal. Mahasiswa Fakultas Kedokteran umumnya mengkonsumsi kopi supaya bisa belajar sampai larut malam. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pola konsumsi kopi dengan kejadian Sindroma Dispepsia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan simple random sampling. Sampel mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya Angkatan 2018 – 2021. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner untuk menilai pola konsumsi kopi dan kuesioner PADYQ untuk mengetahui kejadian sindroma dispepsia. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Pearson.
Hasil: Dari 118 mahasiswa, hasil analisis hubungan pola konsumsi kopi dan kejadian sindroma dispepsia dengan menggunakan uji Pearson menunjukkan nilai p = 0.00, r:0.323.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pola konsumsi kopi dengan kejadian sindroma dyspepsia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Keywords
References
Stanghellini V, Chan FKL, Hasler WL, Malagelada JR, Suzuki H, Tack J, et al. Gastroduodenal disorders. Gas-troenterology. 2016;150(6):1380–92.
Kim SE, Kim N, Lee JY, Park KS, Shin JE, Nam K, et al. Prevalence and risk factors of functional dyspepsia in health check-up population: A nationwide multicenter prospective study. J Neuro-gastroenterol Motil. 2018;24(4):603–13.
Liszt KI, Ley JP, Lieder B, Behrens M, Stöger V, Reiner A, et al. Caffeine in-duces gastric acid secretion via bitter taste signaling in gastric parietal cells. Proc Natl Acad Sci U S A. 2017;114 (30):E6260–9.
Pramelani P. Faktor ketertarikan minu-man kopi kekinian terhadap minat beli konsumen kalangan muda. Manag Insight J Ilm Manaj. 2020;15(1):121–9.
Sander GB, Mazzoleni LE, Fernando C, Francesconi M, Wortmann AC, Ott EA, et al. Development and validation of a cross-cultural questionnaire to evaluate nonulcer dyspepsia: the porto alegre dyspeptic symptoms questionnaire (PADYQ). Dig Dis Sci. 2004; 49(11–12):1822–9.
Yap PRY, Goh KL. Non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) induced dyspepsia. Curr Pharm Des. 2015;21 (35):5073–81.
Katzung BG, Masters SB, Trevor AJ. Farmakologi dasar & klinik vol 2. Jakarta: EGC; 2012.
Mahoney CR, Giles GE, Marriott BP, Judelson DA, Glickman EL, Geisel-man PJ, et al. Intake of caffeine from all sources and reasons for use by college students. Clin Nutr. 2019;38 (2):668–75.
Maulina N, Sayuti M, Said BH. Hubungan konsumsi kopi dengan frekuensi denyut nadi pada mahasiswa program studi pendidikan dokter universitas malikussaleh tahun 2019. AVERROUS J Kedokt Dan Kesehat Malikussaleh. 2020;6(1):17–28.
Bistara DN, Kartini Y. Hubungan ke-biasaan mengkonsumsi kopi dengan tekanan darah pada dewasa muda. J Kesehat Vokasional. 2018;3(1):23–8.
Sumarni S, Andriani D. Hubungan pola makan dengan kejadian dispepsia. J Keperawatan Dan Fisioter. 2019;2(1): 61–6.
Kim YS, Kim N. Functional dyspepsia: A narrative review with a focus on sex-gender differences. J Neurogastro-enterol Motil. 2020;26(3): 322–34.
Dewi A. Hubungan pola makan dan karakteristik individu terhadap sindrom dispepsia pada mahasiswa angkatan 2015 dan 2016 fakultas kedokteran univeritas hasanuddin. [Skripsi]. Ma-kassar: Universitas Hasanuddin.; 2017.
Correia H, Peneiras S, Levchook N, Peneiras E, Levchook T, Nayyar J. Effects of a non-caffeinated coffee substi-tute on functional dyspepsia. Clin Nutr ESPEN. 2020;1–5.
Madisch A, Andresen V, Enck P, Labenz J, Frieling T, Schemann M. The diagnosis and treatment of functional dyspepsia. Dtsch Arztebl Int. 2018;115(13):222–32.
Article Metrics
Abstract view : 1303 timesPDF - 160 times PDF - 178 times
DOI: https://doi.org/10.26714/medart.4.2.2022.98-104
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Contact
Faculty of Medicine, Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18, Semarang, Indonesia
Email: [email protected]