Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Petani terhadap Persepsi Petani Mengenai Program Optimalisasi Peningkatan Indeks Pertanaman (OPIP) Padi 400 di Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo

Sophi Almira(1*), Dwiningtyas Padmaningrum(2), Sugihardjo Sugihardjo(3)


(1) Sebelas Maret University
(2) Sebelas Maret University
(3) Sebelas Maret University
(*) Corresponding Author

Abstract


Program Optimalisasi Peningkatan Indeks Pertanaman Padi (OPIP) Padi 400 adalah program yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas padi dengan meningkatkan indeks pertanaman 400, yang berarti penanaman dan pemanenan padi dari 2-3 kali dalam setahun menjadi 4 kali dalam setahun. Meskipun program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi padi, namun dengan adanya risiko ledakan hama akibat siklus hama yang tidak terputus karena tidak adanya jeda antar musim tanam, maka perlu dikaji keuntungan relatif, kesesuaian, kompleksitas, trialability, dan visibilitas program tersebut dari sudut pandang petani. Penelitian yang dilakukan di Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo ini bertujuan untuk (1) menganalisis tingkat persepsi petani terhadap karakteristik inovasi program, (2) mengetahui kondisi faktor internal dan faktor eksternal petani, dan (3) mengetahui pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap persepsi petani terhadap karakteristik program. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner dan analisis data dengan metode analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) persepsi petani terhadap program OPIP Padi 400 berada pada kategori baik, (2) umur petani berada pada kategori muda, pendidikan formal petani berada pada kategori rendah, pendidikan non formal petani berada pada kategori tinggi, pengalaman berusahatani petani berada pada kategori sangat lama, luas penguasaan lahan petani berada pada kategori sempit, pendapatan petani berada pada kategori rendah, peran penyuluh berada pada kategori tinggi, dan peran pemerintah desa berada pada kategori rendah, (3) variabel yang berpengaruh signifikan dengan arah positif adalah variabel umur, pendidikan non formal, pengalaman, dan peran penyuluh, variabel yang berpengaruh signifikan dengan arah negatif adalah variabel pendapatan, dan variabel yang tidak berpengaruh signifikan dengan arah pengaruh positif adalah variabel pendidikan formal, luas lahan, dan peran pemerintah desa.

Full Text:

PDF

References


[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi Menurut Provinsi, 2018-2021. URL: Badan Pusat Statistik (bps.go.id)

Alfatih MF. 2022. Persepsi Petani terhadap Peranan Penyuluh Pertanian dalam Pengembangan Kelompok Tani di Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. Skripsi. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Arifin HS, Fuady I, Kuswarno E. 2017. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa Untirta Terhadap Keberadaan Perda Syariah di Kota Serang. J. Penelitian Komunikasi dan Opini Publik, 21(1), 88-101.

Fauzan A, Indra, Makmur T. 2022. Persepsi Petani Terhadap Budidaya Sayuran Di Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. J. Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 7(1), 235-248.

Isna ZA, Sugihardjo, Lestari E. 2020. Persepsi Anggota Terhadap Unit Usaha Susu Koperasi Unit Desa (KUD) Cepogo Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali. J. Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian UNPAD, 5(2), 183-193.

Kusrini N. 2017. Persepsi Massyarakat Terhadap Peranan Penyuluh Di Kelurahan Paguyaman Kec. Kota Tengah Kota Gorontalo. J. Pertanian Berkelanjutan, 5(2), 1-13.

Mardikanto T. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: UNS Press.

Pertiwi PR, Saleh A. 2010. Persepsi Petani tentang Saluran Komunikasi Usahatani Padi. J. Komunikasi Pembangunan, 8(2), 46-61.

Pratama KB, Suminah, Supanggyo. 2016. Hubungan Karakteristik Petani dengan Persepsi Petani terhadap Sistem Resi Gudang Komoditas Padi (Oryza Sativa). J. Agritexts, 40(1), 1-14.

Purnamaningsih NKA, Ariyanto D. 2016. Pengaruh Gender, Usia, Tingkat Pendidikan, Dan Status Sosial Ekonomi Terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi. J. Ekonomi, 17 (2), 996 – 1029.

Ramadhani PI. 1 Januari 2021. Kementan Tingkatkan Produksi Padi Lewat IP 400, Apa Itu? Liputan 6. URL: Kementan Tingkatkan Produksi Padi Lewat IP 400, Apa Itu? - Bisnis Liputan6.com

Rikumahu JV, Adam FP, Turukay M. 2013. Tingkat Ketergantungan Masyarakat Terhadap Konsumsi Beras di Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon. J. Agribisnis Kepulauan, 1(4), 94-105.

Ritonga MFA. 2019. Persepsi Petani Dalam Penerapan Sistem Pertanian Organik Pada Budidaya Kakao (Theobroma cacao L.) Di Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat. Laporan Tugas Akhir. Politeknik Pembangunan Pertanian Medan.

Soekartawi. 1993. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Solikhatun UM. 2010. Hubungan Antara Karakteristik Sosial Ekonomi dengan Persepsi Masyarakat Kota Tentang Sifat-Sifat Inovasi Program Peningkatan dan Pengembangan Pertanian Perkotaan di Kota Surakarta. Skripsi. Surakarta: UNS.

Wahyuningsih TA, Hasan F. 2019. Persepsi dan Partisipasi Petani Terhadap Asuransi Usahatani Padi di Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun. J. SEP vol 12(3), 11-21.

Widiyastuti, Widiyanti E, Sutarto. 2016. Persepsi Petani terhadap Pengembangan System Of Rice Intensification (SRI) di Kecamatan Moga Kabupaten Pemalang. J. Agrista, 4(3), 476-485.


Article Metrics

Abstract view : 60 times
PDF - 22 times

DOI: https://doi.org/10.26714/jiasee.3.1.2024.27-34

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Office :

Program Studi Agribisnis Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang

Jl. Kedungmundu No.18, Kedungmundu, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50273 

Handphone: +628562715822 Email:[email protected]

Flag Counter

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.