PENGARUH ARUS PENGELASAN LAS TIG TERHADAP KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIS STAINLESS STEEL TYPE 304
(1) 
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Stainless steel merupakan baja paduan tinggi karena unsur krom (Cr ) lebih dari 12%. Stainless steel juga mempunyai keunggulan yaitu tahan korosi, tahan oksidasi pada temperatur tinggi, banyak dipakai pada perusahaan makanan atau minuman, dan mempunyai hardenability yang tinggi. Salah satu proses pengelasan yang dapat digunakan adalah pengelasan cair dengan Las TIG (Tungsten Inert Gas) dan gas Argon. Mutu hasil pengelasan tergantung dari pengerjaan dan proses pengelasan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari variabel arus listrik terhadap karakteristik kekuatan tarik dan kekerasan sambungan (Tungsten Inert Gas) dengan
pengaruh variabel arus listrik dan diameter elektroda. Penelitian ini juga untuk mengetahui kecacatan pada sambungan las dengan cara pengujian struktur mikro
pada area sambungan las. Metode penelitian yang dipakai dengan mengatur arus listrik las dari 120 Ampere, 130 Ampere dan 140 Ampere. Kawat elektroda yang digunakan adalah Edzona berdiameter 2.0 mm. Sambungan kampuh yang digunakan model I serta material bahan yang digunakan untuk di las stainless steel 304 . Hasil dari pengelasan kemudian dilakukan uji komposisi kimia, struktur mikro daerah sambungan las, kekerasan dan uji tarik kekuatan sambungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan paling tinggi untuk sambungan las
terjadi pada arus 140 Amper sebesar 57,24 HRA untuk titik penekanan kekerasan daerah HAZ dan kekuatan tarik 371,67 MPa. Hal ini dikarenakan panas yang dihasilkan cukup tinggi dan juga stabil sehingga mampu melelehkan kawat elektroda dan logam induk. Penembusan panas juga sudah baik karena menjadikan sambungan las kuat dan paling optimal dari beberapa variasi arus las.
Kata Kunci : Stainless Steel 304, Arus Listrik, Uji Struktur Mikro,Uji Kekerasan, Uji Tarik
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari variabel arus listrik terhadap karakteristik kekuatan tarik dan kekerasan sambungan (Tungsten Inert Gas) dengan
pengaruh variabel arus listrik dan diameter elektroda. Penelitian ini juga untuk mengetahui kecacatan pada sambungan las dengan cara pengujian struktur mikro
pada area sambungan las. Metode penelitian yang dipakai dengan mengatur arus listrik las dari 120 Ampere, 130 Ampere dan 140 Ampere. Kawat elektroda yang digunakan adalah Edzona berdiameter 2.0 mm. Sambungan kampuh yang digunakan model I serta material bahan yang digunakan untuk di las stainless steel 304 . Hasil dari pengelasan kemudian dilakukan uji komposisi kimia, struktur mikro daerah sambungan las, kekerasan dan uji tarik kekuatan sambungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan paling tinggi untuk sambungan las
terjadi pada arus 140 Amper sebesar 57,24 HRA untuk titik penekanan kekerasan daerah HAZ dan kekuatan tarik 371,67 MPa. Hal ini dikarenakan panas yang dihasilkan cukup tinggi dan juga stabil sehingga mampu melelehkan kawat elektroda dan logam induk. Penembusan panas juga sudah baik karena menjadikan sambungan las kuat dan paling optimal dari beberapa variasi arus las.
Kata Kunci : Stainless Steel 304, Arus Listrik, Uji Struktur Mikro,Uji Kekerasan, Uji Tarik
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 2152 timesPDF - 548 times
DOI: https://doi.org/10.26714/traksi.17.1.2017.%25p
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 T R A K SI
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
TRAKSI : Majalah Ilmiah Teknik Mesin
ISSN : 1693-3451 (Pinted) e-ISSN : 2579-9738 (Online)
Published by: LP2M Unimus bekerjasama dengan APTI (Asosiasi Profesi Teknik Indonesia)
ADDRESS
Jl. Kasipah No. 12 Semarang
E-mail: [email protected] Call: 0248445768
Sponsors
Asosiasi Profesi Teknik Indonesia (APTI)
Website: www.apti.or.id