Ricikan Sebagai Representasi Karakter Tokoh Pada Wayang Orang dan Upaya Pengembangannya
(1) Universitas Muhammadiyah Malang
(2) Universitas Muhammadiyah Malang
(*) Corresponding Author
Abstract
Full Text:
PDFReferences
Devianti, N., & Amzy, N. (2019). Karakter Tokoh Arjuna dalam Buku Ilustrasi Lakon Wayang Arjuna Wiwaha. Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni Dan Budaya, 1(03), 242–250.
Dewi, D. S. (2017). PERNIKAHAN PONORAGAN DI KABUPATEN PONOROGO , JAWA TIMUR ( Kajian Semiotika Visual ) Semiotika visual pada dasarnya merupakan sebuah bidang studi semiotika yang secara khusus menaruh minat pada penyelidikan terhadap segala jenis makna yang disampaikan mela. JADECS, 2(2), 107–127.
Hadi, S. (2014). Konsep Apik Dalam Koreografi Wayang Babar. Jurnal Kawistara, 4(1), 77–86. https://doi.org/10.22146/kawistara.5234
Juliati, A. (2013). PENGEMBANGAN KESENIAN WAYANG ORANG MENJADI INDUSTRI KREATIF DALAM PAGUYUBAN KAPRIBADEN KAWRUH KASEPUHAN PAMENCAR PRAMANA NYATA DI DESA SRAGI KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR.
Kurniyawan, A. W., & Utina, U. T. (2019). Makna dan Fungsi Ricikan pada Busana Wayang Wong Gaya Surakarta. Jurnal Seni Tari, 8(2), 176–185.
Kusharyani, M., Santoso, B., & Wisnaeni, F. (2016). Eksistensi Dan Perlindungan Wayang Orang Sriwedari Surakarta Ditinjau Dari Aspek Hukum Hak Cipta. Law Reform, 12(1), 60–72. https://doi.org/10.14710/lr.v12i1.15841
Lindsay, J. (1991). Klasik, Kitsch, Kontemporer: Sebuah Studi tentang Seni Pertunjukan Jawa. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Paneli, D. W. W. (2017). Transformasi Pertunjukan Wayang Orang Komunitas Graha Seni Mustika Yuastina Surabaya. Journal of Art, Design, Art Education And Cultural Studies (JADECS), 2(2), 74–97.
Prasetyo, N. S. (2012). Komparasi Kostum Gathutkaca dalam Wayang Wong dan Wayang Purwa Gaya Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.
Setyowati, I., & Lutfiati, D. (2014). RIASAN WAYANG WONG TOKOH RAHWANA DAN ANOMAN KISAH RAMAYANA DI TAMAN HIBURAN RAKYAT SURABAYA. Jurnal Tata Rias, 3(3).
Soedarsono. (1990). Wayang Wong: The State Ritual Dance Drama In The Court of Yogyakarta. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Soedarsono. (1999). Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Sumarni, N. S. (2001). Warna, Garis, dan Bentuk Ragam Hias. Harmonia, 2(3), 37–49. https://doi.org/https://doi.org/10.15294/harmonia.v2i3.860
Sumiati, L. (2012). Tari Wayang Karakter Satria Ladak. Panggung, 22(1), 52–66. https://doi.org/10.26742/panggung.v22i1.35
Sunaryadi. (2013). Aksiologi Tari Bedhaya Kraton Yogyakarta. Jurnal Kawistara, 3(3), 263–276. https://doi.org/10.22146/kawistara.5221
Article Metrics
Abstract view : 619 timesPDF - 7 times
DOI: https://doi.org/10.26714/lensa.10.1.2020.31-44
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, dan Budaya
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, dan Budaya is licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0
Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, dan Budaya (Lensa)
p-ISSN: 2086-6100; e-ISSN: 2503-328X
Published by: Faculty of Educational Science and Humanity,Universitas Muhammadiyah Semarang