PEMODELAN JUMLAH PENDERITA KONJUNGTIVITIS DI LAMONGAN BERDASARKAN PENDEKATAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON
(1) 
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Konjungtivitis adalah penyakit mata berbahaya yang disebabkan kandungan debu yang tinggi pada udara di daerah tertentu dan mikroorganisme seperti bakteri, alergi, viral, dan sika. Hal lain yang diindikasikan menyebabkan konjungtivitis adalah tingkat kesadaran masyarakat terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), jarak tempat tinggal dengan pegunungan kapur, kepadatan penduduk, jumlah pabrik di daerah tempat tinggal, tingkat pendidikan masyarakat, dan letak tempat tinggal dengan jalan raya. Lamongan merupakan daerah yang mempunyai volume debu yang cukup tinggi, terutama daerah sekitar pegunungan kapur dan pabrik sehingga banyak penduduknya yang terjangkit penyakit konjungtivitis dan menghasilkan rasio satu banding dua penderita dari total permasalahan konjungtiva dalam selang waktu tertentu. Jumlah penderita konjungtivitis memiliki ciri percobaan poisson. Pada distribusi poisson, diharuskan memenuhi asumsi equal dispersion (mean sama dengan variansi), padahal pada realita jarang ditemui kasus yang memenuhi equal dispersion. Dalam kasus tersebut, dapat diatasi dengan model regresi Generalized Poisson (GP) yang bisa mengatasi over dispersion atau under dispersion. Berdasarkan analisis model regresi GP pada penelitian ini, dihasilkan bahwa setiap kenaikan kepadatan penduduk sebesar 100 jiwa/Km2
menyebabkan bertambahnya penderita konjungtivitis sebesar 3,78 kali,setiap kenaikan jumlah pabrik sebanyak sepuluh pabrik menyebabkan kenaikan
penderita konjungtivitis sebesar 1,135 kali, dan setiap kenaikan satu jumlah penduduk yang berpendidikan terakhir SMP menyebabkan kenaikan jumlah penderita mata konjungtivitis sebesar 2,724. Hasil uji goodness of fit untuk model regresi GP lebih baik dibandingkan jika menggunakan regresi Poisson karena memiliki nilai AIC lebih kecil.
Kata Kunci : Konjugtivitis, Lamongan, Generalized Poisson, AIC
menyebabkan bertambahnya penderita konjungtivitis sebesar 3,78 kali,setiap kenaikan jumlah pabrik sebanyak sepuluh pabrik menyebabkan kenaikan
penderita konjungtivitis sebesar 1,135 kali, dan setiap kenaikan satu jumlah penduduk yang berpendidikan terakhir SMP menyebabkan kenaikan jumlah penderita mata konjungtivitis sebesar 2,724. Hasil uji goodness of fit untuk model regresi GP lebih baik dibandingkan jika menggunakan regresi Poisson karena memiliki nilai AIC lebih kecil.
Kata Kunci : Konjugtivitis, Lamongan, Generalized Poisson, AIC
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 1067 timesPDF - 540 times
DOI: https://doi.org/10.26714/jsunimus.3.1.2015.%25p
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2015 Jurnal Statistika
Editorial Office:
Department of Statistics
Faculty Of Mathematics And Natural Sciences
Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu No. 18 Semarang Indonesia
Published by:
Department of Statistics Universitas Muhammadiyah Semarang
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License