MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MELALUI PEMBELAJARAN KOLABORATIF BERBASIS MASALAH MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN (Ksp) SISWA KELAS XI SMA NEGERI 10 SEMARANG
(1) SMA Negeri 10 Semarang
(*) Corresponding Author
Abstract
Pada proses pembelajarannya, sebagian besar siswa beranggapan bahwa mata pelajaran kimia itu
sulit, siswa masih pasif dan kesulitan untuk menganalisis permasalahan. Sehingga menyebabkan
keaktifan dan kemampuan berpikir kreatif siswa pun masih rendah. Oleh sebab itu, diperlukan suatu
model pembelajaran yang dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap keaktifan dan kemampuan berpikir kreatif siswa, salah satunya melalui pembelajaran kolaboratif berbasis masalah. Bentuk penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan kemampuan berpikir kreatif materi kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) melalui pembelajaran kolaboratif berbasis masalah terhadap siswa SMAN 10
Semarang. Subyek pada penelitian ini adalah kelas XI IPA 3. Metode pengumpulan data meliputi
dokumentasi, tes, dan observasi. Hasil penelitian pada aspek keaktifan, keaktifan siswa pada siklus
2menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan pada siklus 1 dan pada aspek kemampuan berpikir
kreatif, pada sikuls 2kemampuan berpikir kreatif siswa mempunyai tingkatan berpikir kreatif yang
lebih tinggi jika dibandingkan pada siklus 1yang ditunjukkan pula dengan hasil ketuntasan klasikal
kelas pada siklus 1 sebesar 19,44%, dan sikuls 2 sebesar 31,58%. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran kolaboratif berbasis masalah dapat meningkatkan keaktifan dan
kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) siswa kelas XI SMAN 10 Semarang.
Kata Kunci: Keaktifan, Berpikir Kreatif, Kolaboratif, Pembelajaran Berbasis Masalah
sulit, siswa masih pasif dan kesulitan untuk menganalisis permasalahan. Sehingga menyebabkan
keaktifan dan kemampuan berpikir kreatif siswa pun masih rendah. Oleh sebab itu, diperlukan suatu
model pembelajaran yang dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap keaktifan dan kemampuan berpikir kreatif siswa, salah satunya melalui pembelajaran kolaboratif berbasis masalah. Bentuk penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan kemampuan berpikir kreatif materi kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) melalui pembelajaran kolaboratif berbasis masalah terhadap siswa SMAN 10
Semarang. Subyek pada penelitian ini adalah kelas XI IPA 3. Metode pengumpulan data meliputi
dokumentasi, tes, dan observasi. Hasil penelitian pada aspek keaktifan, keaktifan siswa pada siklus
2menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan pada siklus 1 dan pada aspek kemampuan berpikir
kreatif, pada sikuls 2kemampuan berpikir kreatif siswa mempunyai tingkatan berpikir kreatif yang
lebih tinggi jika dibandingkan pada siklus 1yang ditunjukkan pula dengan hasil ketuntasan klasikal
kelas pada siklus 1 sebesar 19,44%, dan sikuls 2 sebesar 31,58%. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran kolaboratif berbasis masalah dapat meningkatkan keaktifan dan
kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) siswa kelas XI SMAN 10 Semarang.
Kata Kunci: Keaktifan, Berpikir Kreatif, Kolaboratif, Pembelajaran Berbasis Masalah
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 972 timesPDF - 1910 times
DOI: https://doi.org/10.26714/jps.4.1.2016.17-28
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Puji Ningrum Ningrum
EXECUTIVE OFFICE
JURNAL PENDIDIKAN SAINS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
DEPARTMENT OF CHEMISTRY EDUCATION
FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES
MUHAMMADIYAH SEMARANG UNIVERSITY
Jl. Kedungmundu Raya No.18, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
Telp. (024)76740231, 76740231
email: jps@unimus.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
Journal Pendidikan Saisn (JPS)
ISSN:2339-0786, e-ISSN:2502-1443
Published by: Chemistry Education, Muhammadiyah Semarang University